1-IRPAN-ILMI

Klik Info Ini...!

Full width home advertisement

irpan-ilmii

My Journey

Rise Your Hand

Post Page Advertisement [Top]

irpan-ilmii

Matakuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi
Pembahasan Manusia dan Pendidikan #1

Manusia, kata yang sangat tidak asing di telinga, karena kita manusia. Dalam bahasa Indonesia, manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi (mampu menguasai makhluk lain). Raga persamaan, transliterasi kata manusia bisa kita jumpai dalam berbagai bahasa dengan berbagai definisi. Misal dalam bahasa arab “An Naas, Al Insan”, dalam bahasa Inggris “Human”. 

Manusia adalah organisme hidup (Living Organism), hal ini dapat dilihat dari hubungannya dengan semesta (lingkungan hidup). Manusia tergantung dan terhubung dengan semesta di alam ini, ia tidak dapat berdiri sendiri. Demikian manusia masuk dalam rangkaian ekosistem (rantai makanan). Tabiat manusia sendiri dapat dilihat dari lingkungannya, sikap, pemikiran dan iklim lingkungan akan menjadikan karakter dari manusia-manusia di dalamnya. Kita mengetahui istilah genetika, ya... turun-temurun organisme hidup, termasuk manusia di dalamnya. Gen orang tua; karakter, sifat, warna kulit, bentuk wajah merupakan bagian yang diwariskan orang tua kepada keturuannya. Selain itu, tradisi suata kelompok pun menjadi pengaruh pagi kepribadian manusia. Tradisi, atau kita kenal dengan istilah budaya “Budi dan Daya” merupakan lingkungan vertikal yang membentuk pribadi manusia. Lain halnya dengan bentuk horizontal pembentukan karakter manusia, secara karakter sosial yang menjadikan kebudayaan dalam lingkungan, disadari atau tidak, peranan tetangga, saudara, rekan kerja, memengaruhi cara pikir dan keputusan untuk mengambil tindakan atau tidak. Selanjutnya, karena faktor fisik, tinggi dan pendenya manusia, cantik dan ganteng, membentuk sikap manusia. Seperti halnya letak geografis, dataran rendah dan dataran tinggi, pesisir serta pegunungan, kida dapat melihat karakteristik manusia dari itu semua.

Manusia dijuluki sebagai makhluk sempurna. Akal, hati, jasmani, rohani, memunyai perasaan dan berpikir serta bisa bergerak, aemua potensi itu bisa dilakukan oleh manusia secara bersamaan. Lain hal dengan hewan dan tumbuhan. Hewan mempunyai akal, namun akalnya disebut dengan istilah akal Thabi’i (Tabia’t). Akal terbagi menjadi dua bagian:

1.      Akal Ghorizi. Akal Ghorizi adalah akal yang digunakan untuk mengetahui sesuatu berdasarkan kemantapan hati yang tidak ada keraguan di dalamnya, sesuai dengan fakta dan berdasar pada referensi. Akal Ghzarizi berfungsi sebagai pengembangan Emotional Quotient (EQ). Kemampuan untuk berkomunikasi,  bersosialisasi, termasuk pengendalian emosi, termasuk pula kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
2.      Akal Thabi’i. Kemampuan untuk mengerti. Kita mengetahui ini dengan istilah Intelegannce Quotient. Pada bagian ini, hewan pun memliki kemampuan untuk mengerti seperti halnya Kucing yang mengerti aroma Ikan.

Secara gamblang, manusia dan hewan dibedakan karena budinya. Mari kita lihat firman Allah (QS Al A’raf 179):
          وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ 

Dan sesungguhnya Kami jadikan isi Neraka Jahannam kebanyakan jin dan manusia, mereka mempunyai hati (akal) tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS Al A’raf 179)

Manusia sebagai makhluk sempurna, dari segi definisi, karena dia mampu mengendalikan makhluk lain. Dalam Al Quran kita dapat melihat ayat berikut ini dalam Q. S. Al Baqarah: 31 &32 tentang kemampuan dan takdir manusia untuk mengendalikan makhluk lain:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30) وَعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَٰؤُلَاءِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ (31)

Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (31) Dan telah diajarkanNya kepada Adam nama-nama semuanya, kemudian Dia kemukakan semua kepada Malaikat, lalu Dia berfirman : Beritakanlah kepadaKu nama-nama itu semua, jika adalah kamu makhluk-makhluk yang benar. (32)

Jelas sudah, bahwa sebuah definisi dan istilah digunakan untuk mengukur volume dan luas suatu kata. Maka seyogyanya kita mengerti dengan yakin kenapa manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna di jagat ini.
Bagaimana dengan proses penciptaan manusia itu sendiri?. Manusia diciptakan dalam beberapa fase dalam Q. S. Al Mummin, 12-16.

 وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ (١٢) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (١٣) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (١٤) ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ (١٥)ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ (١٦(
.Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah (12) Kemudian Kami menjadikannyaair mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik (14).. Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati (15). Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat (16).


Penjelasan:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ

Sesungguhnya Kami telah menciptakan asal jenis ini dan individunya yang pertama, yaitu Adam as., dari saripati tanah pilihan yang tidak kotor.

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
Kemudian Kami jadikan keturunannya dari air mani yang terdapat pada tulang rusuk bapak, kemudian dilemparkan ke dalam rahim hingga menetap di suatu tempat yang sangat kokoh sejak masa hamil sampai bersalin.

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
Kemudian Kami ubah air mani itu dari sifatnya yang kedua menjadi sifat darah yang beku


فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً
Kemudian darah beku itu Kami jadikan sepotong daging sebesar apa yang bisa dikunyah
.
فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
Kemudian, segumpal daging itu Kami jadikan sedemikian rupa dan bagianbagiannya kami uraikan. Maka, bagiannya yang termasuk anasir dalam pembentukan tulang, Kami jadikan tulang; dan yang termasuk substansi daging, Kami jadikan daging. Sedangkan zat-zat makanan meliputi semua itu dan tersebar di dalam darah. Karena itu, Allah berfirman:

فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا
Maka Kami jadikan daging itu sebagai penutupnya, dalam arti ia menutupi tulang, sehingga menyerupai pakaian yang menutupi tubuh.

ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ
Kemudian Kami jadikan dia makhluk lain yang berbeda sama sekali dengan kejadiannya yang pertama, karena kami meniupkan ruh padanya dan menjadikannya hewan_ setelah sebelumnya menyerupai benda mati_ yang bisa berbicara, mendengar dan melihat, serta Kami titipkan padanya sekian banyak keanehan, baik lahir maupun batin

فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Maka, Maha Suci Tuhan Kami Yang Maha Kuasa. Dia adalah Pengukur dan Pembentuk yang Paling Baik.

DR. Ahmad Muhammad Kamal mengatakan dalam majalan Ad-Duktur : Kata turab atau tin yang terdapat di dalam Al-Qur’an datang dengan arti yang majazi. Karenam, manusia bahkan seluruh makhluk hidup, secara kimiawi terdiri atas anasir pertama yang dihimpun oleh Al-Khaliq SWT. Dan disusun dalam bentuk zat kimia yang kokoh, yaitu protoplazma, yakni materi vital yang daripadanya tersusunlah sel-sel dan jaringan hewani dan nabati. Materi vital ini terdiri dari anasir: oksigen, hydrogen, karbon, gas, belerang, pospor, kalsium, sodium, klor, besi, tembaga dan lain-lain. Jika kita memperhatikan tanah, kemudian menguraikan zatnya, maka kita akan mendapatinya mengandung anasir pertama yang sama seperti tersebut. Tidak ada yang dapat lebih membuktikan bahwa ungkapan Al-Quran itu bersifat majazi daripada kenyataan bahwa tubuh manusia atau hewan atau tumbuhtumbuhan setelah mati berubah menjadi debu atau tanah dengan membawa anasir yang sama. 

عنْ أبي عبدِ الرَّحمنِ عبدِ اللهِ بنِ مسعودٍ -رَضِي اللهُ عَنْهُ- قالَ: حدَّثنا رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وهو الصَّادِقُ المصْدُوقُ: (( إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذلِكَ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذلِكَ، ثمَّ يُرْسَلُ إلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فيهِ الرُّوحَ، وَيُؤمَرُ بأرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أوْ سَعِيدٌ.فَوَاللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلَ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فيَدْخُلَهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ، فيَسْبِقَ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلَ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلَهَا)) رواه البخاريُّ ومسلِمٌ

“Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan, “Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan (oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala) dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, berupa nuthfah (air mani laki-laki dan wanita yang telah bercampur), kemudian nuthfah tersebut (berubah) menjadi ‘alaqah (segumpal darah beku yang menempel pada rahim) selama empat puluh hari (berikutnya), kemudian ‘alaqah tersebut (berubah) menjadi mudhgah (segumpal daging) selama empat puluh hari (berikutnya), lalu diutus padanya malaikat yang kemudian meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala baginya, yaitu): rezeki, ajal, amal perbuatan dan (apakah kemudian hari dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga). Maka demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, sungguh salah seorang dari kamu benar- benar ada yang beramal dengan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sampai-sampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan surga hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka (maksiat), sehingga dia pun masuk neraka. Dan (sebaliknya) sungguh salah seorang dari kamu benar-benar ada yang melakukan perbuatan orang-orang yang akan masuk neraka, sampaisampai jarak yang memisahkan antara dirinya dan neraka hanya (tinggal) satu hasta (sangat dekat sekali), akan tetapi ketentuan (yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan baginya) telah mendahuluinya, maka (di akhir hidupnya) dia melakukan amalan orang-orang yang akan masuk surga, sehingga dia pun masuk surga”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)[1]

Dikemukakan oleh Aristoteles (322-384SM) yang menjelaskan bahwa penciptaan manusia berasal dari mani laki-laki dan wanita kemudian berkembang menjadi makhluk kecil yang menyerupai manusia. Teori ini bertahan selama 2000 tahun. Teori ini ditinggalkan karena muncul penemuan dari Fransisco Redi (1688M) dan Louis Pasteur (1864M) yang menjelaskan terbentuknya janin melalui embriologi modern. Penciptaan manusia terjadi melalui proses pertemuan antara mani laki-laki dengan wanita. Dari hasil pertemuan tersebut dihasilkan sebuah sel yang berbentuk bulat. Menurut embriologi modern sel ini disebut zigot. Setelah zigot membelah menjadi 2 sel, selanjutnya sel tersebut akan mengalami serangkaian pembelahan mitosis. Proses pembelahan ini mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat

1.       Testis sebagai Organ Produser Sperma Testis (buah zakar) dikenal sebagai ‘pab kedua pangkal paha. Testis mulai rik’ yang memproduksi sperma. Testis berjumlah sepasang, terletak di dalam penis diantara kedua pangkal paha. Testis mulai berfungsi secara optimal semenjak seorang laki-laki mengambil akil baligh (berusia antara 9 tahun sampai 12 tahun). Kecepatan usia akil baligh dipengaruhu oleh beberapa factor, antara lain factor keturunan (genetik), factor makanan, dan factor lingkungan. Akil baligh merupakan tanda bahwa seorang laki- laki telah dewasa secara seksual, artinya seorang laki-laki dapat menyumbangkan sperma pada saat terjadi perkawinan untuk memberikan keturunan. sebagai ‘pabrik’ penghasil sperma, testis terdiri dari ribuan saluran yang berkelok-kelok. Saluran-saluran ini berfungsi untuk mengalirkan sperma yang telah matang menuju ke organ orektil, sehingga terjadi ereksi jika sperma dipancarkan. Saluran-saluran ini sealing berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Sperma diproduksi dengan bantuan hormone testosterone. Jika keberadaan hormone ini kurang memadsi sperma akan terganggu[2].

Sperma terdiri dari ribuan sel spermatozoa. Disebut sebagai sel spermatozoa karena dapat bergerak (menggunakan ekor). Gerak merupakan salah satu ciri yang dimiliki hewan (zoa). Seekor sel spermatozoa terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Kepala spermatozoa pada manusi berbentuk oval dan dilapisi dengan enzim hyaluronidase. Enzim ini berfungsi untuk memudahkan sel spermatozoa dalam menembus sel telur saat mengadakan pembuahan. Di dalam kepala sel spermatozoa mengandung kromosom (X dan Y) yang membawa sifat dari ayah. Kromososm ini berperan penting dalam proses penciptaan manusia dan sekaligus sebagai penentu jenis kelamin. Setelah terjadi proses pembuahan kromosom ini bersatu dengan kromosom wanita untuk membentuk jenis kelamin (laki-laki atau perempuan)[3] .

Ekor spermatozoa berbentuk gilig dan panjang dengan ujung meruncing. Ekor spermatozoa dapat bergerak karena di dalamnya dilengkapi dengan “mesin penggerak” yang disebut mitokondria . mitokondria inilah yang memberikan sejumlah tenaga sehingga spermatozoa mampu bergerak untuk menemui sel telur. Pada saat pertemuan antara sel spermatozoa dengan sel telur inilah yang merupakan proses awal penciptaan manusia. Spermatozoa mengandung bahan-bahan kimia, antara lain asam nukleat, protein, dan lemak. Hamper sepertiga dari berat kering seekor sel spermatozoa terdiri dari inti. Inti kromatin terdiri dari protein dan DNA (merupakan substansi yang berperan dalam mewariskan sifat kepada keturunannya). Pada ekor spermatozoa terdapat protein-protein yangbersifat enzim dan lemak. Inti sel spermatozoa berperan penting dalam mengendalikan gerak spermatozoa, penetuan sifat, dan mengendalikan aktifitas kehidupan.

2.       Ovarium sebagai Organ Produser sel telur Ovarium (indung telur) merupakan organ reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur dan sebagai kelenjar yang menghasilkan hormone (endokrin). Bentuk nya oval, terletak di dalam rongga peritoneum , berjumlah sepasang kanan dan kri. Ovarium dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Ovarium terdiri dari 2 lapis, yaitu luar (korteks) dan lapisan dalam (medulla). Ovarium berfungsi dalam pembnetukan dan pematangan sel telur (ovum), pengeluaran ovum (ovulasi), pembentukan dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen dan progesteron). Keduanya berperan penting dalam kehamilan[4]

Selama kehamilan, estrogen diproduksi oleh plasenta. Hormone ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi wanita. Pada Rahim, estrogen berperan dalam mempengaruhi perkembangan endometrium, pada leher Rahim (serviks) dapat menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lender serviks, dan pada payudara berperan dalam merangsang pertumbuhan payudara. Pada tulang (termasuk tulang pinggul), estrogen berfungsi untuk memicu pertumbuhan/regenerasi tulang. Hormone progesterone diproduksi oleh ovarium (terutama pada korpus luteum), dan sebagian di kelenjar adrenal. Pada kehamilan, progesterone diproduksi oleh plasenta. Dengan adanya progesterone menyebabkan terjadinya proses perubahan eksretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus (lapisan dalam pada rahim) berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi (penanaman embrio pada dinding rahim).

Ovarium dapat memproduksi sel telur ketika seorang wanita telah mencapai usia dewasa (9 tahun sampai 12 tahun). Hal ini ditandai dengan proses menstruasi yang pertama kali. Pada saat menstruasi, ovarium telah melepaskan sel telurnya untuk menunggu sel spermatozoa yang dating agar terjadi pembuahan. Jika spermatozoa tidak ada yang dating menemuinya maka endometrium uterus yang telah siap secara optimal akan mengalami peluruhan. Akibat dari peluruhan ini Rahim (uterus) akan mengeluarkan darah. Keluarnya darah inilah yang disebut darah menstruasi

Setelah terjadi menstruasi biasanya seorang wanita akan mengalami pertumbuhan secara fisik dan psikis yang sempurna serta siap menerima kehamilan dan persalinan. Pada saat ini seorang wanita dinyatakan dewasa secara seksual. Bentuk dan ukuran ovarium akan bertambah besar sesuai dengan tingkat kedewasaan secara seksual. Pada saat sebelum mengalami kedewasaan (balita), ovarium berukuran kecil dengan permukaan licin seangkan setelah mengalami pendewasaan ovarium berukuran lebih besar dengan permukaan yang kasar. Kasarnya permukaan ovarium ini disebabkan oleh sel telur yang tumbuh dan berkembang menjadi sel telur matang yang siap untuk dilepas/ diovulasikan.

3.       Perjalanan Sel Telur dan Spermatozoa Menuju Proses Pembuahan

a.       Perjalan Sel Telur
Menjelang ovulasi. Terjadi persiapan proses pelepasan sel telur yang matang. Sel-sel telur ini dilindungi oleh sekumpulan sel-sel yang disebut cumulus oophorus yang berperan dalam memelihara dan memberi makan sel telur. Sel telur yang berada di dalam folikel akan menuju ke dinding ovarium (indung telur). Sesaat sebelum ovulasi terjadi, diameter folikel menjadi semakin besar; akibatnya permkaan ovarium namppak adanya benjolan-benjolan. Pada keadaan ini terjadi peningkatan cairan folikuler dan tekanan yang menyebabkan permukaan indung telur meregang dan menipis; akhirnya indung telur yang berisi folikel matang pecah. Di bagian obarium yang lain, folikel yang masih muda terus melakukan serangkian proses untuk memasuki tahap pematangan folikel. Keadaan ini diatur oleh hormone Folikel Stimulating Hormon (FSH). Hormone ini dilepaskan sesuai dengan ukuran yang tepat[5]

Setelah permukaan indung telur pecah, dinding folikel terbuka, kemudian memntahkan cairan folikel sambil mendorong sel telur menuju fembria (bagian dari tuba fallopi yang berumbai-rumbai). Organ ini berperan dalam menangkap sel telur dan mendorong sel telur dengan sapuan yang lembut menuju ke tuba falopii untuk menunggu sperma yang dating menjemputnya.

b.       Perjalanan Sperma
Ejakulasi pada pria menghasilkan tetesan sperma yang mengandung jutaan sel spermatozoa. Pada saat ejakulai, spermatozoa disemprotkan ke serviks (leher rahim) melalui ujung penis. Selanjutnya setelah dari servis, sperma berenang menuju ke Rahim melalui gerak peristaltik dinding Rahim, sperma menuj ke tuba falopii. Sperma yang dapat mencapai tuba falopii pada dasarnya berjumlah sangat sedikit jika dibandingkan dengan tempat-tempat yang telah dilalui sebelumnya (yaitu leher Rahim dan rahim). Untuk mencapai sel telur, sperma mempunyai hambatan besar. Ini terlihat dari sejumlah besar spermatozoa yang diletakkan di dalam sarungan genital wanita, hanya sebagian kecil yang dapat sampai pada sel telur ditemukan di dalam.

Partodihardjo (1992) juga melaporkan bahwa beberapa menit setelah kopulasi (bersenggama), konsentrasi spermatozoa yang terbesar ditemukan di dalam dinding serviks, tetapi sedikit sekali yang ditemukan di uterus dan hamper tidak ada yang ditemukan di dalam tuba falopii. Sperma yang terperangkap di dalam dinding serviks terus melanjutkan perjalanan kea rah uterus, sedangkan sperma yang abnormal (tidak lincs berenang, cacat, atau bahkan mati) tidak berkesempatan untuk melanjutkan perjalanan, tetapi tetap tinggal di dalam uterus. Spermatozoa yang berkualitas selanjutnya menuju ke tuba falopii. Nasib spermatozoa yang abnormal akan hancur ditelan oleh sel-sel fagosit. Sperma yang tidak dapat bertahan hidup selama menempuh perjalanan akan mati dan mengalami nasib yang sama. Hanya sperma yang mampu bertahan hidup saja, yang dapat meneruskan perjalanan menuju ke Rahim. Selanjutnya di dalam Rahim terjadi pengaturan terjadi pengaturan jalan dan sekresi spermatozoa. Pengaturan perjalanan dan sekresi tersebut dimaksudkan untuk menghadapi kemungkinan tertundanya ovulasi. Jika terjadi perkawinan yang tidak bersamaan dengan terjadinya ovulasi, maka spermatozoa secara keseluruhan menuju ke tempat fertilisasi (tuba falopii). Apabila sel telur belum berada di tempat tersebut, maka spermatozoa akan terus berjalan hingga masuk ke dalam tuba falopii kemudian rusak dan mati tanpa terjadi fertilisasi. Daya hidup spermatozoa dalam saluran reproduksi wanita sekitar 3 hari.[6]

4.       Perjalanan Cikal Bakal Manusia (Zigot) ke Rahim Ibu
Setelah terjadi perteman antara sel spermatozoa dengan sel telur di dalam tuba falopii, selanjutnya akan terjadi peleburan antara kedua inti sel tersebut. Peristiwa ini dalam istilah biologi disebut fertilisasi. Hasil dari fertilisasi ini berupa makhluk hidup bersel tunggal yang disebut zigot. Pada awal perkembangannya, janin di dalam Rahim ibu berbentuk zigot. Melalui berbagai proses yang panjang zigot ini kemudian menempel pada Rahim ibu agar dapat menghisap sari-sari makanan dari darah ibu

Zigot ini akan membelah diri membentuk 2 sel, 4 sel, dan seterusnya kemdian akan menjalankan serangkaian pembelahan mitosis, yang mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Ukuran sel menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan. Kemudian sel ini dikenal dengan nama blastomer. 

Kira-kira pada tingkat8 sel, sel-sel tersebut akan membentuk sebuah bola sel padat yang disatukan oleh persambungan yang kuat, proses ini dinamakan pemadatan. Proses perkembangan telur menjadi zigot dan perkembangan zigot sampai terbentuknya blastula Kira-kira pada hari ke-3 setelah pembuahan. Sel-sel embrio yang termampatkan membelah lagi dengan bentuk menyerupai buah murbei dengan 16 sel. Embrio yang bentuknya mirip dengan buah murbei ini disebut morula. Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam, sedangkan sel-sel sekitar membentuk massa sel luar. Massa sel dalam selanjutnya akan membentuk jaringan-jaringan embrio yangsebenarnya. Massa sel luar membentuk tofoblas, yang kemudian berperan dalam membentuk plasenta.

Dalam perkembangannya, morula akan memasuki Rahim ibu, cairan mulai emnembus massa sel dalam. Secara berangsur-angsur massa sel dalam membentuk rongga. Rongga ini dinamakan blastosol. Pada saat ini embrio dikenal dengan istilah blaskokista. Sel-sel yang ada di dalam massa sel dalam, sekarang dinamakan embrioblas. Embrioblas terletak pada salah satu kutub, sedangkan sel-sel di dalam massa sel luar disebut trofoblas yang menipis dan membentuk dinding untuk blastokista. Pada saat inilah perjalanan cikal bakal manusia (zigot) berakhir dan selanjutnya menempel pada dinding Rahim ibu. Peristiwa ini disebut implantasi.

Pada saat implantasi, kelenjar Rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelokkelok dan jaringan ini banyak mengandung cairan. Pada keadaan ini di dalam endometrium dapat dikenali 3 macam lapisan, yaitu lapisan permukaan, lapisan tengah (merupakan lapisan yang empuk), dan lapisan dasar. Biasanya cikal bakal manusia menempel pada endometrium dan muara-muara kelenjar. Pada saat terjadi penempelan cikal bakal manusia inilah seorang ibu memasuki masa kehamilan. Pada saat memasuki fase kehamilan, terjadi perubahan-perubahan pada selaput lender Rahim, sejalan dengan perubahan yang terjadi di dalam ovarium. Masa kehamilan ini pada umumnya terjadi selama 9 bulan dan bayi akan lahir di dunia.

Irpan Ilmi, Penaburan Benih Ikan di Goa Lanang dalam Hari Air Sedunia

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

JANGAN-KLIK