Pendidikan Multikultural
Berbicara masalah multikultural, alangkah baiknya jika saya mulai
dari akar rumput suatu kata. Multikultural terdiri dari dua kata multi dan
Kultur. multi artinya banyak; lebih dari satu, lebih dari dua[1].
sedangkan kultur adalah kebudayaan[2].
Dalam bahasa inggris kita menemukan istilah culture, cultre adalah the arts and other manifestations of human intellectual
achievement regarded collectively[3]. Adapun istilah kebudayaan juga dapat diartikan
sebagai life in different times, in
different environments, and in different roles, and in groups different groups[4]
(Hidup dalam waktu yang berbeda,
lingkungan yang berbeda dan aturan yang berbeda serta dalam grup yang berbeda).
Maka multikultur itu sendiri adalah
banyak kebudayaan. Jika kita kaitkan dengan kehidupan bermasyarakat,
multukultural adalah masyarakat yang memiliki banyak kebudayaan. Masyarakat multikultur
berarti masyarakat yang terdiri dari berbagai budaya, dan keberagaman budaya
menjadi sumber nilai atas terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat
pendukungnya[5]. Adapun
definisi lain dari mayarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari
berbagai elemen; suku, ras, agama, ekonomi, politik, pendidikan, bahasa, dll. yang
hidup dalam suatu kelompok masyarakat, yang hidup dalam sebuah sistem
pemerintahan akan tetapi masing-masing masyarakat itu mempunya segmen yang
tidak bisa disatukan[6].
Bhikhu Pakekh’s definition of
multiculture is ‘a body of beliefs and practices in terms of wich a group of
people understand themselves and the world and organize their individual and
colective life’s.[7]
'Bhikhu Pakekh Mendefinisikan multikultur sebuah
bagian kepercayaan dan praktik yang terdiri dari sekelompok orang memahami diri
mereka dan dunia dan mengatur kehidupan individu mereka serta kehidupan bersama.
Pendidikan
Pendidikan
adalah upaya sadar dan terencana yang dilakukan oleh pengajar guna menyampaikan
ilmu pengetahuan kepada pelajar untuk menjadikan pelajar terdidik baik secara
intelektual, semoional, spiritual maupun sosial supaya menjadi pribadi yang baik.
Tujuan pendidikan adalah untuk menumbuhkan nilai-nilai kebaikan hidup dalam
diri manusia. Dengan demikian, tujuan pendidikan sama dengan tujuan hidup, dan
puncak pendidikan adalah prilaku yang baik. Komponen Pendidikan[1] dapat
kita lihat di bawah ini:
1.
Lingkugan
pendidikan. Lingkungan pendidikan merupakan arena yang digunakan, secara
khusus untuk proses pendidikan, di dalam kelas maupun luar kelas.
2.
Bentuk Pendidikan. Isi
pendidikan dibentuk secara terprogram dalam kurikulum untuk memastikan
langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, tingkatakan materi, capaian
pembelajaran, bimbingan, pelatihan serta komponen lainnya dalam pendidikan.
3.
Masa pendidikan. Jika
berbicara lembaga pendidikan, maka masa pendidikan adalah kurun waktu yang
telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan untuk menuntaskan capaian
pembelajaran. Sedangkan masa pendidikan dalam arti luas adalah semasa hidup
manusia.
4.
Tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah tujuan-tujuan yang bersifat pengembangan kemampuan
individu pelajar secara optimal dengan tujuan yang bersifat sosial agar pelajar
dapat memainkan perannya sebagai warga masyarakat dalam berbagai lingkungan dan
kelompok sosial.
Oleh karena itu pendidikan adalah suatu proses, kegaitan manusiawi dan hubungan antar pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Pendidikan
Multikulutur
James A. Bank mendefinisikan pendidikan multikutural sebagai: Multicultural education is an idea, and process whose major goal is to change the structure of educaional institutions so that male and female students, exceptional students, and students who are members of diverse racial, ethnic, language, and cultural groups will have an equal chance to achieve academically in school[1].
Pendidikan multikultural adalah sebuah gagasan dan proses, tujuan utamanya adalah
mengubah struktur institusi pendidikan agar siswa laki-laki dan perempuan,
siswa luar biasa, dan siswa yang tergabung dalam kelompok ras, etnis, bahasa, dan budaya
yang beragam akan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih gelar akademis
di sekolah.
Menurut Tilaar, Pendidikan mutlikultural adalah pendidikan untuk meningkatkan penghargaan terhadap keragaman hidup baik etnis, suku, agama, ekonomi supaya tidak terjadi gesekan dan ketegangan akibat perbedaan[2]. Pendidikan Multikultural bertujuan untuk mempromosikan kesadaran kultural (cultural awareness), memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berpendidikan tanpa merasa terancam atau diancam atau dikucilkan bagi individu ataupun kelompok, sekaligus untuk menunjukan identitas diri dan mendorong persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, bhineka tunggal ika[3]. Suatu sekolah dapat dikatakan sebagai multikultur apabila ia mampu untuk mengelola keberagaman sehingga sekolah tersebut hidup dalam keberagaman itu sendiri[4].
No comments:
Post a Comment