1-IRPAN-ILMI

Klik Info Ini...!

Full width home advertisement

irpan-ilmii

My Journey

Rise Your Hand

Post Page Advertisement [Top]

irpan-ilmii


  BAB I

DESKRIPSI KONDISI DESA

A.    Deskripsi Umum

1.      Kondisi Geografis Desa

Senganten merupakan sebuah desa yang mempunyai luas 88,5985 km². Secara geografis desa Senganten terletak pada posisi 7º21’-7º31’ lintang selatan dan 11010’-11140’ bujur timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 156 m di atas permukaan air laut. Berikut ini adalah tabel-tabel data penunjang tentang kodisi umum desa Seganten. Desa Senganten terdiri dari 5 dusun, diantaranya Banjar, Ngepeh, Tikung, Tliweng, dan Gurdo. Disebelah utara desa Senganten berbatasan dengan desa Clebug, sebelah barat berbatasan dengan desa Gondang, sebelah selatan berbatasan dengan desa Sambung rejo, sedangkan sebelah timurnya berbatasan dengan desa Jari.
Pendudukan desa Senganten berjumlah 4991 orang yang tergabung menjadi 1466 KK. Dari jumlah penduduk tersebut, penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun di desa Senganten sekitar 2.070 atau hampir 41.3%. Hal ini menjadi modal yang berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Mayoritas penduduk desa Senganten beragama Islam, sedang Bergama katolik ada 1 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

2.      Asal-usul Nama Desa Senganten
Dahulu kala desa Senganten merupakan daerah pegunungan. Menurut cerita, asal-usul nama desa Senganten diambil dari nama seorang laki-laki yang berasal dari Gresik. Pada masanya, laki-laki yang bernama Senganten ini menjabat sebagai lurah. Kemudian pak Lurah yang bernama Senganten ini berpindah ke desa yang baru, dan ternyata desa baru itupun tka bernama. Walhasil, desa baru tersebut diberi nama Senanten, sesuai dengan nama pak Lurah.[1]

3.      Adat Istiadat dan Mitos Desa Senganten
a.      Bersih Desa (Nyadran)
Bersih desa atau nyadran merupakan salah satu adat istiadat masyarakat desa Senganten dari dulu sampai sekarang. Pada zaman dahulu, bersih desa dilakukan di sendang-sendang dan kuburan keramat dengan menggunakan tledek[2] dengan tujuan untuk sedekah hasil bumi. Namun seiring perkembangan zaman, adat istiadat ini mengalami perubahan meskipun maksud dan tujuannya tetap sama. Pada zaman sekarang bersih desa tetap dilakukan walaupun ada pengurangan kunjungan di tempat-tempat keramat.
Bersih desa dilaksanakan setahun sekali setelah masyarakat panen padi dan jagung yaitu pada bulan Juni dan Juli. Pada bulan tersebut seluruh penduduk desa Senganten akan sibuk dengan acara bersih desa. Biasanya, pelaksanaan bersih desa pada hari Jum’at Pahing. Untuk mencari hari baik dalam rangka merayakan prosesi Nyadran, maka sebagian penduduk (yang juga perwakilan dari berbagai 5 dusun) berkumpul dirumah Hanto selaku  Kasun Tliweng.
Dalam kegiatan tersebut Pak Hanto bertindak sebagai pemimpin yang bertugas ngajatne. Menurutnya, bersih dusun itu dilaksanakan untuk nolak bala’ (menolak marabahaya) dan agar diberi kesehatan pada masa yang akan datang. Adapun prosesi Nyadran atau bersih desa dilaksanakan dari rumah masing-masing penduduk terus menuju kuburan keramat dan kuburan itu disebut kuburannya Kaji Saleh, setelah dari kuburan keramat tersebut kemudian menuju sendang-sendang. Setelah itu menuju ke punden kemudian ke balai desa dan terakhir ke pak Kasun yaitu Pak Hanto tersebut.

b.      Megengan
Megengan biasanya dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu yaitu biasanya dilakukan sebelum bulan Ramadhan, bulan Rajab, bulan Maulid, bulan Syuro, dan bulan Sya’ban. Masyarakat desa Senganten sangat antusias mengadakan acara megengan. Di samping karena semangatnya menyambut bulan-bulan mulia tersebut acara megengan juga sudah menjadi budaya di desa Senganten ini. Ramainya masyarakat yang berbondong-bondong ke masjid dengan membawa makanan seperti nasi, sayur dan lauk ayam membuat ramai acara megengan. Nuansa kekeluargaan yang dijalin semakin terasa saat mereka bersama-sama berkumpul di masjid, berdo’a dan makan bersama-sama.

c.       Ruwatan Bayi
Ruwatan bayi biasanya dilakukan saat bayi berumur 1 hari setelah kelahiran kemudian umur 7 hari, 1 bulan, 4 bulan, 7 bulan dan umur satu tahun. Menurut kepercayaan menurut kepercayaan masyarakat desa Senganten, ruwatan bayi ini diadakan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, sempurna fisik (tidak kurang suatu apapun, tidak cacat fisik/mental) dan diberikan keselamatan atas kelahirannya, baik ibu maupun sang bayi. Atas kegembiraan yang dirasakan keluarga, khususnya bagi orang tua sang bayi, maka ruwatan ini diadakan.

d.      Mitos
IMG00488-20140201-1228Di desa Senganten ada sendang pablengan. Sendang tersebut bertempat di Grudo, salah satu dusun yang ada di desa Senganten. Air yang bersumber di sendang pablengan memiliki rasa asin, hal ini  berbeda dengan air yang ada di sendang lainnya. Meski begitu, masyarakat sering mempergunakan air yang ada di sendang pablengan untuk acara-acara tertentu, seperti ketika ingin merebus kupat, merebus kerupuk puli dan merebus ketan.











Foto 1: Sendang Pablengan





Anehnya, ketika masyarakat mengambil air di sendang pablengan yang digunakan untuk merebus makanan maka dengan asin tersebut seketika berubah rasa menjadi tawar. Dan biasanya orang-orang di sekitar sendang tersebut menamai air tersebut dengan air bleng oleh karena itu sendang tersebut dinamakan sendang pablengan.[3]

e.       Pola Pertanian Masyarakat Senganten
Dalam hal pertanian, desa Senganten merupakan sebuah desa yang memiliki jenis sawah tadah hujan. Daerah desa Senganten merupakan daerah pegunungan yang juga dikelilingi oleh hutan yang banyak ditanami pohon jati. Sebagian besar penduduk Senganten yang berprofesi sebagai petani ini, tidak hanya bercocok tanam di sawah, tetapi mereka juga bertani di lahan tegalan dan hutan. Jelas untuk proses tanam dan panen pun di tiap lahannya memiliki perbedaan waktu dan proses. Pun juga jenis tanaman yang ditanam. Masyarakat tidak hanya menanam padi, mereka juga menanam jagung, cabe, dan bawang merah.
Tabel :1
Kalender Musim desa Senganten
Sumber : hasil wawancara dengan bapak Wanto

12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Oval: M U S I M  H U J A N

Oval: M U S I M  K E M A RA U
Tanam
Bibit Padi

Tanam
Panen & Tanam

Tanam

Panen

Panen

Tanam
Panen
. . . . . . . . . . . .
v v v v v v v v v


v v v v v v v v v v o o o o o
j j j j j j j j j j j j
o o o o o o o o o o o o
j j j j j j j j j j j j j j j
r r r r r r r r r r r r r r r


r r r r r r r r r
Tanam
Panen

Panen






Tanam
r r r r r r r r
r r r r r r

r r r r r r







r r r r r r r r



panen
tanam


panen
tanam


panen
Tanam



r r r r
r r r r

r r r r
r r r r



r r r r
r r r r

r r r r
r r r r



r r r r r
r r r r
r r r r r
 r r r r r















Keterangan :
.  .  .     = Bibit Padi                                        = sawah         
r  r       = Jagung                                           
j   j       = Cabai                                               = hutan                                  
v v       = Padi
o o       = Bawang Merah                              = tegalan

Menurut informan yang kami temui yakni bapak Wanto, beliau menerangkan bahwa pada bulan Desember sampai bulan Mei terjadi musim hujan yang dalam musim tersebut pada pertengahan bulan Desember para petani mulai menebar bibit di sawah, kemudian setelah menunggu 2 minggu barulah bibit mulai tumbuh. Kemudian petani segera menanam bibit padi pada bulan Januari. Biasanya para petani membutuhkan waktu 4 jam dengan tenaga 4 sampai 5 orang.
Sebelum melakukan penebaran bibit padi, para petani harus melakukan pengairan terlebih dahulu karena pada saat itu hujan masih relatif rendah dan otomatis pada saat itu juga sawah masih kering.Para petani dalam melakukan pengairan, mereka mengambil air dari sumur, dengan melakukan penyedotan menggunakan alat pompa air, dan selama pengairan tersebut sawah sambil dibajak dan dicangkul oleh pekerja.
Setelah para petani menanam padi, dalam jangka waktu 1-2 minggu, petani melakukan pemupukan dan bersamaan dengan itu biasanya di sela-sela tanaman padi tumbuh banyak rumput-rumput liar, hal itu biasanya dilakukan pembersihan oleh para petani.
Pada bulan ke-4, padi sudah mulai menguning dan siap untuk dipanen.Pada waktu panen para buruh petani saling bergotong royong untuk memanen hasil tanaman padi tersebut.Sudah menjadi kebiasaan biasanya sebagian hasil panen dijual kepada pemborong dan sebagian lagi hasil panen hanya dikonsumsi sendiri.
Usai panen padi yang dilakukan pada bulan ke-4 atau maret, petani melanjutkan untuk penanaman bawang merah. Dalam jangka waktu kurang lebih 1,5 bulan pasca penanaman bawang sebagian petani menanam cabai bersamaan dengan tanaman bawang merah. Pada bulan juni bawang merah siap untuk dipanen, dan pada bulan juli dilanjutkan untuk panen cabai.
Pada bulan Agustus para petani menanam jagung, dan akan siap panen pada umur 4 bulan yang akan datang, yaitu pada bulan Desember.
Para petani di desa Senganten di samping menanam di sawah, mereka juga menanam di daerah tegalan, yang dimulai pada bulan Oktober mereka menanam jagung kemudian belum sampai besar umur jagung para petani melanjutkan menanam jagung lagi pada bulan Desember hanya sela dua bulan saja. Tidak lama kemudian pada bulan Januari para petani jagung sudah bisa untuk memetik panen jagung yang di tanam pada bulan Oktober, dan bulan Maret mereka juga sudah bisa memetik hasil panen jagung yang ditanam pada bulan Desember.[4]
Sedang para petani jagung di hutan, menanam jagungnya disepanjang tahun.Terhitung sekitar 3 kali panen dalam satu tahun. Jarak antara tanam sampai panen sekitar 4  bulan. Disepanjang tahun para petani menanam jagung di lahan perhutani.Hanya saja jika para petani jagung memanen jagungnya pada musim kemarau hasil yang didapat tidak sebanyak memanen pada musim hujan.




BAB II

IDENTIFIKASI PERSOALAN SOSIAL

A.    Temuan Problem
1.      Kesadaran kesehatan yang rendah
Sehat itu tidak hanya sebagian dari iman, tetapi sehat juga syarat pertama dan utama untuk kita bisa dengan maksimal melakukan aktivitas sehari-hari.Bagaimanapun juga kesehatan merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia.Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Agus selaku Lurah di desa Senganten, tingkat kesadaran penduduk Senganten terkait kesehatan tergolong cukup rendah.Banyak dari penduduk yang kurang mengerti dan memahami bagaimana menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.Hal  ini dapat dilihat dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh penduduk Senganten. Mulai dari penempatan kandang di depan rumah, membuang sampah di selokan, hingga BAB di sungai.
Menurut Pak Wiwin[5]upaya untuk pembenahan pola berfikir masyarakat terkait kesehatan sudah dilakukan oleh pak Lurah, yakni dengan mengadakan penyuluhan kesehatan yang dilakukan 3 bulan sekali. Tidak hanya itu, dana untuk pembuatan MCK umum sudah disiapkan dan digunakan untuk membangun MCK umum. Meski MCK umum sudah terbangun, akan tetapi masih saja penduduk lebih suka dan nyaman BAB di sungai.
Hidup bersih merupakan dambaan setiap insan, karena kebersihan penunjang dari kesehatan.Berdasarkan hasil data POSKESDES tingkat kesadaran masyarakat desa Senganten terkait kesehatan tergolong rendah. Hal ini terlihat dari kondisi sarana dan prsarana kebutuhan kesehatan yang jauh dari kelayakan, seperti tidak adanya tempat sampah, tidak adanya saluran air limbah rumah tangga, adanya kandang ternak di depan rumah dan tempat MCK yang kurang memadai bahkan ada penduduk yang tidak punya.
Rendahnya tingkat kesadaran kesehatan mempengaruhi gaya hidup masyarakat desa Senganten. Banyak penduduk yang meremehkan kepentingan kesehatan.Terbukti dari sedikitnya penduduk yang mempunyai MCK.Kebanyakan penduduk desa Senganten khususnya daerah Gurdo, menurut penuturan Pak Nuri, penduduk dusun Gurdo sebagian besar penduduknya BAB di sungai.Karena alasan terpaksa, malas, dan sudah merasa nyaman dengan pola hidup yang kotor (kumuh).Sebagaimana yang terjadi di dusun Gurdo.Hal itulah yang menjadi kendala bagi penduduk Senganten tentang kurangnya kesadaran kesehatan masyarakat. Dan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatanpun terus dilakukan menuju perubahan masyarakat desa yang lebih baik.
2.      Remaja terjerat pergaulan bebas
Yang menjadi keresahan penduduk Senganten adalah terjeratnya remaja dalam pergaulan yang bebas.Mulai dari minum-minuman keras, kebut-kebutan di jalan, hingga seks bebas yang berujung hamil diluar nikah.Hasil wawancara kami dengan Bu Min[6] bahwasanya remaja yang ada di desa Senganten khususnya dusun Tikung terdapat tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat tongkrongan remaja nakal yang sedang melakukan aksinya.
Ada beberapa faktor penyebab kenakalan remaja di Senganten, diantaranya para remaja kurang mendapatkan perhatian, dukungan, serta motivasi dari orang tua.Ditambah dengan pengetahuan agama yang minim.
Kebut-kebutan dijalan pun menjadi kebiasan buruk yang hampir dilakukan setiap malam.Dibarengi dengan ritual minum-minuman keras di perempatan tengkorak.[7]Tak jarang terjadi kecelakaan sampai mengakibatkan kematian.
Menurut Pak Yasminto selaku pengajar TPQ di desa Ngepeh, mayoritas yang masih aktif mengaji di TPQ adalah anak-anak tingkat SD. Sedang remaja atau SMP sudah enggan untuk berangkat mengaji.Hal ini juga terjadi pada dusun Gurdo.
3.      Kurangnya tenaga pengajar TPQ
Terhitung sekitar 2 TPQ yang ada di tiap dusun di desa Senganten.Rata-rata para pelajarnya cukup antusias untuk mengaji dan belajar Al Quran. Di dusun Gurdo meski peminat yang mengaji dan belajar Al Quran banyak justru minat  pengajarnya yang sedikit. Hasil dari wawancara yang kami lakukan dengan Bu Umi[8], sudah pernah mengajukan permohonan tentang pemberdayaan guru TPQ, namun belum di tindak lanjuti hingga saat ini.Sehingga hanya bu Umi yang mengajar anak-anak yang jumlahnya sekitar 23.Itupun tidak dipungut biaya sepersen pun.

4.      Pengairan lahan pertanian yang kurang
Jenis sawah yang ada di desa Senganten merupakan jenis sawah tadah hujan.Yang mana pengairan sawah di desa Senganten mengandalkan musim hujan sebagai penunjang pengairan.Akan tetapi yang terjadi pada dua tahun terakhir ini musim penghujan tidaklah sesuai dengan perkiraan kalender musiman.Dari hasil wawancara dengan bapak Wanto[9] beliau mengatakan bahwa di desa Senganten memiliki satu waduk dan dua sumur untuk pengairan sawah di dusun Banjar.Berdasarkan penuturan beliau sumber air yang ada tidaklah mencukupi kebutuhan air untuk sawah dan tegalan. Apalagi dengan kondisi waduk yang sedang rusak yang juga belum terjadi  proses pembenahan meski pengajuan perbaikan sudah dilakukan oleh pak Kasun.










Foto 2: GAPOKTAN, perkumpulan bulanan bapak-bapak tani
desa Senganten yang bertempat di Balai Desa




Untuk mengatasi masalah ini Ketua GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) juga sudah mengusulkan kepada pak Lurah untuk membuat lagi sumur bor di beberapa titik untuk mengatasi masalah pengairan.Dan harapan beliau serta seluruh penduduk desa Senganten semoga terealisasi penggalian sumur bor di tiap dusun yang sudah diajukan oleh masing-masing dusun yang ada di Senganten.


5.      Hama yang melanda
Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa Senganten berprofesi sebagai Petani.Terbukti dengan luasya lahan pertanian yang membentang di desa Senganten.Namun untuk 2 tahun terakhir ini tingkat produktifitas hasil pertanian para pertani menurun drastis. Selain irigasi, cuaca yang tidak menentu, jenis pupuk dan bibit, hama yang menyerang tanaman petani termasuk menjadi penyebab gagal panen. Metek dan potong leher merupakan jenis hama yang melanda tanaman para petani merupakan jenis hama yang baru.
6.      Jagung melimpah, harga merendah
Jagung merupakan salah satu hasil panen yang melimpah di desa Senganten, didapat angka sekitar 5000 ton yang dihasilkan dalam setiap kali panen dari satu wilayah yaitu ds.Sengaten. Berdasarkan hasil wawancara, persekali panen penduduk Senganten mampu memanen kira-kira 14.000 ton. Dengan demikian 9000 ton jagung didapat dari lahan perhutani diluar Ds. Senganten baik itu dalam lingkup kecamatan atau hingga daerah Nganjuk karena secara geografis daerah Ds. Senganten sudah berdekatan dengan kab.Nganjuk.Melimpahnya Jagung cenderung tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan dari hasil pertanian jagung (Mobilitas sosial horizontal). Hal ini bertolak pada  teori sosial,yang mana seharusnya manusia dalam kehidupannya harus mengalami perubahan hidup yang lebih baik (Mobilitas sosial vertikal).
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil tanaman para petani, mulai dari tingkat kesuburan tanah, bibit yang dipilih, pupuk yang digunakan, obat hama yang disemprotkan, serta irigasi yang dilakukan.Tidak hanya itu, lembaga/instansi pun mempunyai pengaruh terhadap hasil pertanian, terutama di Ds. Senganten. Sekitar ada 5 entitas yang mempengaruhi, diantaranya adalah Dinas Pertanian/gapoktan, Dinas Perhutani, pasar/tengkulak, perangkat desa, dan PT. Petro,Tbk.
Yang termasuk memiliki pengaruh besar terhadap masyarakat Ds. Senganten terkait tingkat produktifitas ialah Dinas Perhutani dan Dinas Pertanian/gapoktan. Berikut diagram ven yang menunjukkan  pengaruh produktivitas pertanian masyarakat Ds. Senganten.



Gambar 2 :
Diagram Besaran Pengaruh Antar Entitas
Terhadap Produktivitas Pertanian Masyarakat
Desa Senganten
 











Dalam diagram di atas, besarnya lingkaran menunjukkan pentingnya entitas menurut pemahaman masyarakat. Sedangkan jarak dari tingkatan menunjukkan pengaruh entitas tersebut menurut pemahaman masyarakat.
Dinas perhutani memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat desa Senganten, hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Senganten bertani dengan  menggunakan lahan milik dinas perhutani. Sekitar 80% lahan Dinas perhutani digarap oleh petani Senganten.Dan hanya 20% saja petani yang memiliki lahan pribadi.
Sementara Gapoktan yang merupakan kelompok dibawah naungan Dinas Pertanian yang mana Gapoktan memiliki tujuan untuk meningkatkan produktifitas pertanian di desa Senganten baik dalam program peyuluhan, penemuan, dan pengendalian. Penyuluhan yakni mengenai pengajaran mengenai teknik pertanian yang baik, sedang penemuan yakni mencari terobosan-terobosan baru, baik dalam pengolahan tanah, pemberantasan hama, serta proses-proses penanaman bibit sampai menjelang pemanenan. Pengendalian adalah salah satu kegiatan dalam program Gapoktan yang memaparkan bagaimana para petani bisa mengendalikan hama.
Sehubungan dengan subsidi, para petani memperoleh subsidi pupuk dan bibit yang dikelola oleh satu perusahaan yaitu PT. Petro Tbk, yang mana dalam pendistribusian subsidi, dinas pertanian memberikan izin berkaitan dengan kuantitas dan kualitasnya. Adapun  jarak, PT Petro Tbk tidak mempunyai pengaruh yang besar karena hanya dalam bidang pupuk dan bibit saja.Selain itu, perangkat desa mempunyai entitas yang besar namun pengaruhnya sedikit dalam hal produktifitas pertanian-pertanian di desa Senganten.Peranan perangkat desa dalam hal ini terkait perizinan dan pendataan.
Adapun pasar atau tengkulak mempunyai peran yang penting yakni sebagai pendistribusian hasil tanam.Tapi untuk meningkatkan produktivitas pertanian tidak memiliki pengaruh.Hanya sebagai wadah untuk menampung penyaluran hasil panen untuk sampai pada konsumen.
            Untuk hasil tanam sampai kepada para konsumen maka diperlukan usaha untuk memasarkannya. Berikut gambar diagram alur yang menunjukkan pendistribusian hasil tanaman padi, jagung, dan bawang merah.

Gambar : 3
Diagram Alur Distribusi Hasil Pertanian
Desa Senganten







Oval: Luar Daerah

 

















Keterangan :
Garis patah-patah        : tingkat intensitas rendah
Garis lurus                   : tingkat intensitas tinggi

Padi, bawang merah, dan jagung merupakan hasil pokok pertanian penduduk desa Senganten. Komoditas jagung memainkan peran kontribusi yang besar dalam potensi alam didesa Senganten.Mengingat kebanyakan lahan pertanian yang ada berupa tegalan, sehingga jagung adalah pilihan utama masyarakat desa senganten penggarap lahan tegalan.Yang mana rata-rata para petani jagung memanen jagung mencapai angka 5,316 ton tiap kali panen.
Adapun perolehan hasil penanaman Padi, Bawang Merah, Jagung sebagai berikut :
Padi adalah sebuah tanaman yang dalam perawatannya membutuhkan air sehingga tanaman ini cocok ditanam di lahan persawahan. Jenis pesawahan di Ds. Sengaten adalah sawah tadah hujan. Tidak  menggunakan irigasi dari sungai atau sumur, dengan luas lahan 174,165 Ha. Untuk hasil pertanian padi perhektar dapat menghasilkan kurang lebih 8 ton padi. Jadi produktivitas tanaman padi di desa senganten sekitar 1393,32 ton/ panen.
Bawang merah salah satu komoditas pertanian yang memegang peranan cukup penting di desa Senganten. Penanaman bawang merah biasanya menggunakan umbi mini (kecil) sebagai bibit untuk penanaman satu hektar dibutuhkan lebih kurang 1200 Kg. bibit. Bibit yang mau ditanam harus terlebih dahulu disimpan selama 2,5/ 3 bulan sejak pemanenan, hal ini bertujuan agar pertumbuhannya bagus dan merata. Untuk hasil pertanian perkilo dari bibit tersebut menghasilkan 10 Kg. bawang merah. Sehingga perhektar lahan pertanian bawang merah menghasilkan 1200 Kg. x 10 Kg. = 12000 Kg. Lahan pertanian Bawang Merah di desa Senganten seluas 256,75 Ha. Jadi jumlah produktivitas bawang merah di desa Senganten adalah 256,75 x 12000 Kg. = 3.081 ton/ panen.
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat diandalkan dan dikembangkan untuk menjadi komoditas unggulan pertanian di desa Senganten. Untuk mendapatkan hasil yang tinggi serta berkualitas, maka penanganan budidaya tanaman jagung haruslah dilakukan secara tepat, cermat dan menyeluruh mulai dari pemilihan benih unggul, pengolahan lahan, perawatan tanaman, hingga pengendalian hama penyakit dan penanganan paska panennya. Di desa Senganten Jagung sebagian besar di tanam di tegalan (ladang). Kebutuhan bibit Jagung dalam satu hektar adalah 20 kg.
Dalam hasil pertanian jagung ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
a.       Untuk tanah subur perkilo bibit jagung dapat menghasilkan 500 Kg. jagung
b.      Untuk tanah sedang perkilo bibit jagung dapat menghasilkan 400 Kg. jagung.
c.       Untuk tanah kurang subur perkilo bibit jagung dapat menghasilkan 300 Kg Jagung.

Jadi hasil rata-rata perkilo bibit Jagung adalah ((500+400+300) : 3) = 400 Kg Jagung.  Perhektar lahan pertanian jagung dapat menghasilkan 8 ton Jagung. Luas lahan pertanian jagung di desa senganten adalah 664, 5 Ha. Sehingga jumlah produktivitas tanaman jagung di desa senganten adalah 664,5 x 8000 kg = 5,316 ton/ panen. Mengenai pendistribusian hasil tanaman jagung. Toko 1 atau debitur menjadi sorotan utama.Sebagian besar masyarakat desa senganten meminjam pupuk dan bibit kepada toko 1 atau debitur tersebut.
Sehingga pada waktu panen masyarakat hanya bisa menikmati hasilnya karena sebagian besar di gunakan untuk membayar hutang mereka.Sebagian kecil dari masyarakat yang tidak mempunyai ikatan dengan toko 1/ debitur, biasanya mereka menjual hasil tanamannya kepada pihak toko 2 selaku toko pusat. Sebagian besar penduduk desa senganten menggunakan hasil panen padi untuk kebutuhan sehari-hari.Hanya sebagian kecil saja yang menjual kepada Debitur/Toko 1 sebagai pembayaran atas hutang mereka.
Bawang merah di desa senganten termasuk jenis bawang merah unggulan. Pembelian bawang merah di bedakan atas dua cara, yaitu pembelian borongan dan pembelian setiap kilonya. Dicapai angaka 3.081 ton tiap kalipanen. Hasil tiap kali panen bawang merah ada sekitar 3.081 ton tiap kali panen.Pembelian borongan yaitu pembeli menawar barang(bawang merah) yang masih di ladang. Pemborong awal biasanya mengirim barang-barang(bawang merah) kepada tengkulak kecil yang di teruskan pendistribusian ke pedagang dalam pulau.  Untuk luar pulau, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya, pemborong awal mengirim barang ke tengkulak pusat.Barang-barang dikumpulkan dalam gudang.
Disini proses pengeringan merupakan faktor penting sebelum pengepasan. Selanjutnya barang-barang tersebut di kirim ke berbagai pulau. Pembelian kedua dengan cara per kilo, berbeda dengan borongan, disini barang(bawang merah) di jual setelah petani mengeringkannya. Menjual secara per kilo juga ada perbedaan yaitu per ikat atau per kantong, per ikat biasanya digunakan untuk pembuatan benih bawang merah.Dan per kantong untuk konsumsi rumah tangga.




BAB III

DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN PEMECAHAN MASALAH DESA

Banyaknya persoalan yang dimiliki oleh desa Senganten tak menyurutkan semangat penduduk untuk terus berbenah dan mencari jalan keluar menuju Senganten yang lebih baik. Terbukti dari beberapa masalah yang ada di desa Senganten, masyarakat sudah bersaha untuk memecahkan dengan beberapa pengajuan kepada perangkat desa setempat.
Hanya saja untuk permasalahan di didang ekonomi yang membutuhkan perhatian khusus. Bagaimanapun juga, perekonomian merupakan bidang penting yang menunjang berlangsungnya suatu kegiatan dalam perjalanan hidup yang mana tak bisa dipungkiri bahwa manusia membutuhkan sebuah alat tukar untuk mendapatkan apa yang manusia butuhkan, baik itu berupa barang ataupun jasa.
Rendahnya harga jual Jagung menjadi pokok permasalahan dan berdampak pada kurangnya kesejahteraan penduduk, kurangnya pendapatan penduduk, dan kurangnya lapangan pekerjaan. Dari hasil diskusi kita dengan masyarakat Senganten, beberapa faktor penyebab rendahnya harga jual jagung diantaranya :
Penyebab rendahnya harga jual jagung adalah adanya manipulasi harga oleh makelar. Makelar adalah pihak yang menghubungkan atau pihak perantara dalam transaksi jual beli. Meski dengan adanya makelar dapat memudahkan pihak petani dalam  pendistribusian jagung untuk sampai ke konsumen. Namun disisi lain, makelar cenderung menekan harga jual dipihak petani untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Tidak berbeda jauh dengan tengkulak. Tengkulak berperan penting sebagai pemborong hasil pertanian, dalam artian sekali panen petani bisa langsung mendapat upah dari hasil pertaniaannya. Namun dampak negatif tengkulak bagi petani adalah kecenderungan menekan harga jual hasil pertanian jauh dibawah harga pasar.
Penyebab manipulasi harga oleh makelar dikarenakan kurangnya pengetahuan penduduk akan pemasaran buah Jagung. Peran pemerintah untuk mengatasi permasalahan diatas sangat dibutuhkan; baik berupa pengendalian pasar atau mengadakan penyuluhan cara pemasaran buah jagung.
Keberadaan dinas pertanian sangat berperan penting bagi petani, diantaranya sebagai penyuplai benih dan pupuk. Namun demikan, ketika musim panen raya tiba, pemerintah belum memberikan solusi untuk menampung hasil panen Jagung. Pengendalian harga pasar sangat dibutuhkan oleh penduduk/ petani. Seringkali penen raya menyebabkan harga jual Jagung merosot, dan petani mengalami rugi.
Ditambah lagi dengan sebagian besar penduduk yang tidak mengetahui informasi atau pengetahuan tentang teknik pengolahan pangan. Yang mana dengan adanya teknik pengolahan pangan tahapan proses pengolahan yang memberikan nilai tambah sampai kepada konsumen. Hal semacam ini yang belum dilakukan di Ds. Senganten.
Pengetahuan dan informasi harus menjadi candu bagi manusia. Manusia akan belajar dari disekitarnya secara langsung, peristiwa-peristiwa yang dilihat dan didengar oleh manusia akan menjadi sebuah pengetahuan dan tentunya sebagian dari itu akan diprakterkan dalam kehidupan.
Setelah manusia itu berpengetahuan, maka pengetahuan itu akan dikomunikasikan pada orang lain, karena sebagai makhluk sosial manusia harus bisa saling memberi dan menerima. Seperti halnya komunikasi yang harus mengandung pesan yang disampaikan pada orang lain. Sayangnya, pengetahuan tentang pengolahan buah jagung sangat minim dan tentunya berimbas pada tidak adanya pelatihan dari personal atau kelompok tertentu untuk mengolah buah jagung seperti pembuatan Dodol Jagung, Kerupuk Jagung, Jus Jagung, Puding Jagung, dan JASUKE (Jagung Susu Keju).
Kurangnya pengetahuan, informasi dan pelatihan pengolahan buah Jagung berakibat pada tidak adanya industri rumahan (Home industry). Tidak adanya home industri juga dikarenakan kurangnya pengetahuan pemasaran buah Jagung. Kecenderungan penduduk untuk menjual Jagung dalam bentuk mentah berdampak pada harga jual Jagung yang stagnan. Sehingga kesejahteraan tidak meningkat.
Melimpahnya Jagung seharusnya diimbangin dengan adanya Industri pengolahan pengolahan Jagung (Baik berskala kecil maupun skala besar). Industri adalah bidang matahati buka telingah yang menggunakan ketrampilan dan ketekunan kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah[10].
Banyak dilakukan diberbagai negara tentang pengolah hasil pertanian yang dikenal dengan agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut. Secara eksplisit pengertian Agroindustri pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (yang berasal dari tanaman) atau hewani (yang dihasilkan oleh hewan). Proses yang digunakan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,pengemasan dan distribusi.
Produk Agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai produk bahan baku industri lainnya. Agroindustri merupakan bagian dari kompleks industri pertanian sejak produksi bahan pertanian primer, industri pengolahan atau transformasi sampai penggunaannya oleh konsumen.
Tidak adanya industri menyebabkan pada rendahnya pendapatan dari penjualan jagung, dikarenakan adanya keterlibatan pihak ketiga atau karena biaya pengiriman buah jagung yang mahal karena dibawa kekota. Semakin jauh jarak yang ditempuh semakin murah pula lah harga yang ditawarkan pembeli kepada penjual. Berikut dari penjabaran diatas, dapat digambarkan permasalahan yang ada di desa Senganten dalam bentuk pohon masalah, seperti berikut:











Gambar 4:
Pohon masalah






















Dari realitas tersebut, maka ada harapan-harapan yang diinginkan oleh masyarakat desa Senganten agar meningkatnya harga jual jagung di desa Senganten adalah seperti dalam pohon harapan berikut :




 
























Tingginya Harga Jual jagung menjadi batang utama dalam pohon harapan ini. Terdapat dua  faktor yang dapat memengaruhi memengaruhi yaitu: Adanya Industri dalam skala besar (Pabrik) dan Adanya Industri Rumahan.
Adanya Industri. Industri yang dimaksud disini adalah industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain. Dengan adanya Industri di Ds. Senganten tentunya merupakan tonggak untuk meningkatkan harga jual, hal ini dikarenakan penjualan hasil panen tidak melewati pihak ke tiga, dalam artian petani langsung berhadapan dengan pabrik sebagai penjual pertama. Hal ini juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi para petani, khususnya bagi pengangguran di Ds. Senganten.
Salah satu industri yang bisa dibangun dalam hal ini adalah agroindustri. Agroindustri bisa dalam bentuk kemitraan antara petani dengan pemerintah dalam bentuk kemitraan; BUMN, BUMD (Pemkab). Atau kemitraan antara penduduk dengan Industri yang telah menjalankan industru Jagung dalam skala besar, seperti PT. BISI, Tbk.
Adanya Investor. Investor selaku pemilik modal berperan penting dalam pengayaan pabrik. Adanya pabrik juga disebabkan karena penduduk mengetahui  informasi dan adanya pelatihan terkait pengolahan buah Jagung.
Tingginya harga jual Jagung pula disebabkan karena adanya Industri rumahan. Industri rumahan sering diidentikkan dengan usaha mikro, karena sebagian besar kegiatan dilakukan di rumah, menggunakan teknologi sederhana atau tradisional, mempekerjakan anggota keluarga, penduduk sekitar, serta berorientasi pada pasar lokal. Kegiatan usaha seperti ini banyak ditemukan di negara-negara berkembang dan berperan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan.
 Meski awalnya berorientasi pada usaha lokal, tidak jarang usaha jenis ini yang pada akhirnya mengepakkan sayapnya hingga ke luar kota atau bahkan ke manca negara.  Guna mendukung pemasaran, atau menjadikan home industri berskala besar dapat menggunakan peran media sosial sebagai media promosi.  Adanya industri rumahan disebabkan karena;
Mengetahuinya penduduk akan informasi dan adanya pelatihan teknik pengolahan Pangan (Jagung) disandarkan pada peran aktif pemerintah dalam meningkatkan SDM di Ds. Senganten. Diluar itu, kreatifitas serta keinginan penduduk menjadi bagian yang paling penting untuk meningkatkan harga jual Jagung. Sebagian dari produk industri rumahan yang telah disosialisasikan dan diadakan pelatihan adalah Dodol Jagung, krupuk, puding, dan JASUKE.
Tingginya harga jual Jagung sebagaimana telah disinggung sebelumnya dikarenakan adanya manipulasi harga dari makelar dan tengkulak. Oleh sebab itu tidak adanya manipulasi harga dari tengkulak dan makelar.
Tidak adanya manipulasi harga dari tengkulak dan makelar menjadi harapan kedua dari batang masalah. Hal tersebut bakal terwujud jika penduduk memunyai pengetahuan pemasaran suatu produk, khususnya pemasaran jagung. Keikut sertaan pemerintah dalam pengendalian harga jual jagung sangat diharapkan. Agar tidak terjadi kemerosotan ketika musim panen raya.

















BAB IV
AKSI
Sebuah angan yang jika tidak dibarengi dengan tindakan merupakan kebohongan yang besar. Untuk itu masyarakat desa Senganten bersama mahasiswa KKN PAR kelompok 34 kemudian merumus hasil analisa di desa Senganten menjadi kajian yang komprehensip, dengan cara melibatkan dan membidik masyarakat desa Senganten sebagai objek utama. Yang mana mayoritas penduduk Ds. Sengaten adalah petani, sebagaimana yang sudah dijabarkan diawal bahwa 80% penduduk Ds. Senganten adalah buruh tani yang tidak memiliki lahan pribadi diwilayah Ds. Sengaten, dan 20% adalah petani yang memiliki lahan pertanian.
Dari perbandingan luas lahan tersebut, maka muncul pertanyaan, “Apakah yang akan dilakukan penduduk Ds. Senganten jika lahan perhutani yang sedang digarap sekarang oleh penduduk ditutup?”. Seandaiya hal itu terjadi, maka harus ada jalan alternative yang dilakukan. Pertanyaan ini membuat Tim KKN PAR kelompok 34 berpikir ulang tentang lahan. Diskusi demi diskusi dilakukan secara intens dan berujung pada “Penigkatan Sumber Daya Manusia”.
Jika manusia terdidik maka dia akan memerhatikan keberlangsungan hidup jangka pendek dan panjang. Tentunnya sebagai manusia ia harus berpikir dinamis, tertuju pada mobilitas sosial vertikal. Kebanyakan penduduk Ds. Senganten menjual langsung hasil Jagung setelah panen, dan ini mengurangi harga jual Jagung. Seandainya penduduk Ds. Sengaten dapat mengolah buah Jagung menjadi produk lain, tetunya selain melahirkan lapangan pekerjaan baru, juga akan meningkatkan harga jual jagung tersebut.
Bukan hal yang muskil jika pengolahan Jagung dilakukan secara masal, namun perlu waktu yang lama dan memerhatikan modal besar untuk pengolahan Jagung. Maka solusi yang paling mungkin guna mengatasi hal ini adalah Home Industri (Industri Rumahan).
Hal pertama yang dilakukan oleh KKN PAR Kel. 34 adalah melakukan sosialisasi denga ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) tentang pentingnya kreatifitas untuk meningkatkan tarap hidup.









Foto 3: ANTUSIAS, masyarakat desa Senganten mencicipi aneka hasil
olahan jagung. Dodol, kerupuk, jasuke, pudding, dan jus.



Program sosialisasi ini juga bertajug pada kesehatan, yaitu pemberitahuan informasi akan kandungan gizi yang terdapat dalam Jagung. Kandungan kimia dalam Jagung adalah gula, zeaksantin, protein, asam heaksosfor, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B2, pada rambut Jagung terdapat pottasium nitrat,  vitamin K, alphatoksopherilkunion, beta-sitoterol, stigmasterol, dan alkaloid. Adapun khasiat biji Jagung yang manis, yakni mengharmoniskan sentreal organ, meningkatkan nafsu makan, menguatkan paru-paru, dan menetralkan jantung. [11]
A.    Manfaat Buah Jagung
Hampir seluruh bagian tanaman jagung memiliki nilai ekonomis. Secara umum beberapa manfaat bagian-bagian tanaman jagung dijelaskan sebagai berikut:
a.       Batang dan daun muda untuk pakan ternak
b.      Batang dan daun tua (setelah panen) untuk pupuk hijau atau kompos
c.       Batang dan daun kering untuk kayu bakar
d.      Batang jagung untuk lanjaran (turus)
e.       Batang jagung untuk pulp (bahan kertas)
f.       Buah jagung muda untuk sayuran , perkedel, bakwan dan sambel goreng
Manfaat dan khasiat lainnya buah Jagung[12].
a.      Banyak Terdapat Antioksidan
Jagung kaya akan asam fenolik-senyawa ferulic- agen anti kanker yang telah terbukti efektif memerangi tumor pada kanker payudara dan kanker hati. Pada jagung ungu terdapat kandungan anthocyanin yang mampu membasmi radikal bebas penyebab kanker. Antioksidan pada jagung juga dapat membuat kulit sehat dan awet muda.
b.      Kaya Akan Asam Linoleat
Karena tubuh manusia tidak bisa memproduksi asam linoleat, maka harus di dapatkan dari makanan, salah satunya minyak Jagung.  Asam linoleat adalah asam lemak esensial yang bersifat tidak jenuh dan sangat baik untuk kesehatan. Asam linoleat diperlukan untuk asupan dan transportasi vitamin D.
c.       Sumber Vitamin B
Jagung manis merupakan alternatif untuk mengatasi kurang darah atau anemia. Bila penambah sel darah merah dan juga zat besi. Vitamin B12 pada jagung mampu mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Selain itu kandungan B2-nya berfungsi mempertahankan keseimbangan sel tubuh.
d.      Sumber Kalium
Kalium berperan penting sebagai elektrolit yang membantu mengatur tingkat cairan dan menjaga keseimbangan air dalam tubuh sehingga organ tubuh dapat berfungsi dengan tepat. Kalium bersifat diuretik yang bisa melancarkan pembuangan air seni, sehingga bisa mengatasi infeksi saluran kemih, menurunkan kadar asam urat dan mencegah batu ginjal.
e.       Sumber Vitamin C
Konsumsi minyak kulit Jagung dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Vitamin C, karotenoid dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung tetap sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
f.       Sumber Asam Pentotenat (vitamin B5)
Vitamin B5 berperan dalam proses metabolisme karbohidrat, protein dan lemak untuk diubah menjadi energi.
g.      Sumber Asam Folat
Ibu hamil butuh sekali asam folat. Karena jika kekurangan asam folat, bisa mempengaruhi pertumbuhan janin. Asam folat mencegah bayi kekurangan berat badan dan cacat lahir. Selain itu konsumsi jagung pada ibu hamil juga dapat memperlancar ASI.
h.      Sumber Beta-Karoten
Beta-Karoten diperlukan untuk membentuk vitamin A dalam tubuh, penting untuk kesehatan mata dan kulit. 
i.        Sumber Serat
Jagung adalah sumber serat yang sangat baik sehingga sehat untuk sistem pencernaan. Dalam satu cangkir jagung mengandung 18,4% serat dari jumlah harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena kaya serat, makan jagung dapat mencegah sembelit, wasir dan risiko kanker usus besar. Selain itu, serat kasar pada jagung memberi rasa kenyang yang lebih lama sehingga cocok untuk yang ingin menurunkan berat badan.
j.        Sumber Mineral
Mineral penting yang didapat dari jagung terutama fosfor yang sangat penting bagi kesehatan tulang dan gigi. Selain itu sumber magnesium, besi, mangan, seng dan tembaga. Magnesium membantu menjaga kesehatan jantung.
Sumber kalori tertinggi dalam kelompok sereal yang rendah gula dan kadar Indeks Glikemiknya. Sehingga baik untuk dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti nasi atau beras., terutama pada penderita diabetes dan hipertensi. Makan jagung membantu pengelolaan non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM) dan efektif terhadap hipertensi karena adanya phytochemical fenolik di seluruh jagung
k.      Anti-Aterogenik
Minyak jagung telah menunjukkan sifat anti-aterogenik yang berefek pada kadar kolesterol, sehingga mencegah risiko penyakit kardiovaskular.
l.        Sumber Protein
Dalam 100 ram jagung mengandung 9,2gram protein. Protein membantu membentuk jaringan otot baru dan meningkatkan kerja sel dalam tubuh. Selain itu protein juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan pelepasan insulin.
m.    Sumber Pigmen Fenolik Flavonoid
Pigmen ini tampak pada warnanya yang kuning. Konsumsi makanan alami yang kaya flavonoid akan membantu mencegah kanker paru-paru dan kanker rongga mulut.
Acara sosialisasi sangat diapresiasi oleh rakyat Ds. Sengaten khususnya oleh ibu-ibu PKK. “Pengolahan Jagung menjadi Jasuke ini merupakan yang pertama di Desa Senganten. Selain diolah untuk membuat Jasuke. Tim KKN PAR 34 juga memamerkan kerupuk Jagung, Puding Jagung, Jus jagung, dan dodol Jagung.

B.     Bahan-Bahan Dan Proses Pengolahan Jagung
1.      Pembuatan Kerupuk Jagung:
Bahan :
Beras jagung 2 kg, minyak goreng 1 liter, larutan bumbu ( garam halus 10 gr, bawang putih 10 gr, air 100 ml).
Pembuatan kerupuk jagung:
1.      Masukkan nasi jagung yang telah masak dalam keadaan hangat ke dalam alat penggilingan mie.
2.      Lakukan penggilingan
3.      Potong-potong (3 cm x 3 cm). Tempatkan potongan kerupuk basah dalam tampah.
4.      Keringkan kerupuk jagung di bawah sinar matahari langsung selama 2 hari
5.      Setelah kering, goreng dengan minyak goreng yang berkualitas agar hasilnya baik.
Umur simpan tortilla yang dikemas dengan plastik polipropilen ketebalan 0,08 mm yang disimpan pada suhu 25 0C adalah sekitar 4 bulan (aroma dan ketengikan sebagai sifat mutu kritis).
Ditambah lagi dengan produk Dodol Jagung. Produk ini menjadi unggulan utama dalam agenda pengindustrian jagung.
 

2.      Dodol Jagung
Pembuatan Dodolnya sebagai berikut:
a)      Pengupasan. Jagung dikupas kulit luarnya lalu dicuci.
b)     Pemarutan. Jagung yang telah dicuci diparut sehingga diperoleh bubur jagung yang halus.
c)      Penimbangan. Jagung sebanyak 3KG dan gula merah 0,5 KG direbus dengan air kemudian disaring.
d)     Pemasakan. Bubur buah Jagung dicampur dengan gula pasir, Santan, gula merah cair dan mentega kemudia dipasak dengan api sedang sambil diaduk hingga mengental. Selanjutnya masukan tepung ketan  yang telah dicairkan untuk menghindari proses pengumpalan selama proses pemasakan, pemasakan dilanjutkan hingga dodol matang.  Ciri dodol sudah matang apabila adonan dodol sudah matang, adonan dodol sudah halus serta tidak lengket dan warnanya kecoklatan.
e)      Pengolahan. Tuang Dodol Jagung kedalam loyang yang telah diolesi minyak goreng.
f)       Terakhir pengemasan. Setelah dodol Jagung matang dopotong-potong dan dibungkus dengan plastik play propylene 0,01 mm.

3.       Puding Jagung
Bahan-bahan :
Jagung manis 2 buah, Santan 800 ml, Gula Pasir 6 sendok makan, Tepung Maizena, larutkan dengan air 3 sendok makan, Garam1 sendok the, agar agar bubuk1 bungkus
Cara Pembuatan :
1.      sisir jagung dan diblender dengan santan.
2.      masukkan agar-agar bubuk dalam panci, tambahkan gula, garam, Jagung yang sudah diblender, aduk-aduk sampai rata. Kemudian masak puding sampai matang, terakhir masukkan tepung maizena yang dilarutkan dalam air, masak lagi kurang lebih 4 menit. angkat, tuangkan dalam cetakan, hilangkan uap panasnya baru masukan ke kulkas.
4.      Jus Jagung
Bahan-bahan: 3 buah jagung manis, 500 ml susu cair, Sirup vanili secukupnya, Es batu secukupnya. Cara membuat: Siapkan gelas dan blender. Kemudian masukkan jagung manis, susu cair, dan sirup vanili ke dalam blender, haluskan. Tuangkan ke dalam gelas, beri es batu secukupnya. Sajikan dingin. (Untuk: 4 gelas)


5.      JASUKE (Jagung, Susu, Keju)
Bahan-bahan:
a)      250 gram jagung manis pipil
b)      4 sdm susu kental manis putih, atau yang 1 sachset
c)      1 sdm margarin, tergantung selera
d)     50 gram keju cheddar parut, tergantung selera
Cara Pembuatan Jasuke:
a)      Kukus jagung selama kurang lebih 10 menit sampai matang, angkat sisihkan
b)      Siapkan wadah atau cup plastik, masukkan jagung selagi hangat
c)      Aduk dengan margarin sampai rata
d)     Beri susu kental manis
e)      Taburi keju parut
f)       Sajikan hangat.

C.    Sosialisi dan Pelatihan
Sabtu, 8 Februari 2014 Balai desa Senganten menjadi tempat sosialisasi dan pelatihan pengolahan jagung. Sosialisasi ini menjelaskan tentang pentingnya pengolahan buah jagung menjadi bearbagai macam jenis pangan guna meningkatkan harga jual dari jagung tersebut. Usai acara sosialisasi dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan jagung menjadi dodol dan kerupuk. Antusias penduduk sangat terlihat dengan adanya sosialisasi dan pelatihan yang diadakan oleh peserta tim KKN PAR kelompok 34, dikarenakan pelatihan ini merupakan sesuatu yang baru bagi penduduk desa Senganten.
Minggu, 9 Februari 2014 merupakan acara puncak dari serangkaian kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Acara tersebut adalah acara pameran aneka hasil olahan jagung; dodol jagung, kerupuk jagung, puding jagung, jasuke, dan jus jagung. Penduduk sangat mengapresiasi  terobosan-terobosan yang dilakukan oleh peserta KKN PAR kelompok 34.
D.    Pengorganisasian Masyarakat
Untuk menjaga keberlangsungan pengolahan hasil pertanian Jagung, sebagai permulaan TIM KKN PAR kelompok 34 memasukan agenda ini pada agenda kegiatan ibu-ibu PKK. Sebagai bentuk usaha tindak lanjut program peningkatan pengetahuan terkait teknik pengolahan pangan jagung guna hasil tanaman jagunag dapat berdaya jual tinggi di pasaran. Dengan ini kami cantumkan tahapan pemasaran dan konsep pemasaran.
Adapun dalam tahap pemasaran dalam hal ini mencakup pada 3 hal yaitu Segmenting, Targeting, Position. Segmen pasar: Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa. Segmentasi pasar: proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan. Juga menentukan letak-letak mana yang akan menjadi sasaran untuk pendistribusian produk. Seperti halnya di kabupaten Bojonegoro ada berbagai pasar, diantaranya pasar kota, pasar kapas, pasar temayang, pasar dander. Ada juga pusat pembelanjaan; bravo, samudra, wisara pemandian Tirta dan BWS, took oleh-oleh Bojonegoro, wisata dander.
Sedangkan untuk wilayah kecamatan Gondang; pasar gondang, swalayan P.Jo, serta toko-toko yang tersebar di kecamatan Gondang (toko Bu Wantiq, Toko Bu Mifta, Toko Bu Ma’ruf,dll). Untuk pemasaran produk, kita juga harus memperhatikan siapa saja yang akan menjadi target konsumen produk kita, baik dari segi usia dan gender. Maka diharapan untuk semua lapisan masyarakat, baik dari anak-anak, remaja dan dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
Target dari pasar ini lebih ditujukan untuk para pecinta makanan ringan. Khususnya pengunjung yang bepergian di bojonegoro. Media sosial menjadi peran penting dalam proses pemasaran. Web, blogspot, surat kabar, facebook, twitter  menjadi aktor pemasaran utama. Dengan adanya media sosial masyarakat luas akan bisa memandang besaran kualitas produk. Berkaitan dengan usia dan gender. Pembuatan produk dalam bentuk rasa coklat, vanila membantu dalam pengklasifikasian. Remaja biasanya menyukai rasa-rasa manis.











BAB V
PENUTUP DAN REKOMENDASI

Senganten adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Gondang, kabupaten Bojonegoro, yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.Sebagian besar jenis sawah di desa Senganten merupakan jenis sawah tadah hujan.Yang mana untuk pengairan sawah mayoritas petani mengandalkan hujan.Jika sudah masuk musim kemarau, para petani menggunakan sumur bor dan waduk untuk membantu dalam mengairi sawah.
Hasil tanaman yang melimpah di Senganten ialah tanaman jagung.Yang mana para petani nya tidak hanya menanam jagung di sawah dan tegalan, tetapi juga di lahan perhutani yang luasnya mencapai 582,500ha. Jagung juga termasuk tanaman yang tidak hanya ditanam saat musim hujan, tetapi jagung juga ditanam pada saat musim kemarau. Hanya saja akan didapat hasil yang berbeda saat menanam di musim hujan dan musim kemarau. Dengan begitu jagung menjadi hasil tanaman yang melimpah dibanding dengan jenis tanaman lain.
Namun dengan hasil pertanian jagung yang begitu melimpah tidak juga menjadikan penduduk Senganten lebih sejahtera. Dikarenakan dalam pendistribusian jagung untuk sampai ditangan para konsumen masih dijembatani oleh para makelar.Ini yang menjadi salah satu akibat harga jagung menjadi murah. Tidak hanya itu, bagi petani yang tidak mampu untuk membeli bibit jagung, mereka hutang bibit jagung kepada para tengkulak dengan pembayaran jika tiba waktu panen, para petani yang berhutang menyerahkan atau menjualkan hasil panennya kepada tengkulak dengan harga yang murah.
            Oleh karena untuk meningkatkan harga jual jagung, mahasiswa KKN PAR kelompok 34 memiliki program langkah awal untuk masyarakat desa Senganten yakni berusaha untuk menumbuhkan daya kreatifitas terutama dikalangan ibu-ibu, baik yang berkecimpung dalam kegiatan PKK maupun sebagai ibu rumah tangga untuk bersama-sama dalam mengolah hasil tanaman jagung. Jagung dapat diolah menjadi beberapa macam hasil olahan, diantaranya : dodol jagung, kerupuk jagung, jasuke, puding jagung dan jus jagung.
            Jika pengolahan jagung ini ditindak lanjuti lebih serius, maka pendapatan akahMasyarakat desa Senganten sangat antusias dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan dodol jagung dan kerupuk jagung.


DAFTAR INFORMAN

·         Pak Agus
·         Pak Wanto
·         Pak Wiwin
·         Pak Damirin
·         Pak Jumiran
·         Pak Suwarto
·         Pak Ahmad
·         Pak Makruf
·         Pak Suwarti
·         Pak Jamal
·         Pak Noto
·         Pak Wakijan
·         Pak Masjito
·         Bu Sri
·         Bu Mifta
·         Bu Min
·         Bu Ririn
·         Bu Damirin
·         Bu Tasemi
·         Bu Makruf
·         Bu Ahmad
·         Bu Lurah
·         Bu Wakijan
·         Bu Wanto





DAFTAR PUSTAKA

·         Subarnas, Nandang. Terampil Berkreasi. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007




[1] Hasil wawancara dengan Bu Tasemi dan Pak  Jamal. Rabu,  29 Januari 2014. 06.30 WIB
[2] Tledek merupakan salah satu tarian lokal daerah Bojonegoro
[3] Hasil wawancara dengan  Pak Noto dan Pak Jumiran. Sabtu, 01 Februari 2014. 12.15 WIB

[4]Hasil wawancara dengan Pak Wanto dan Pak Suwarti, Kamis 30 Januari 2014. 13.40 WIB
[5]Hasil wawancara dengan Kasun Banjar. Rabu, 22 Januari 2014. 14.00 WIB
[6] Guru TPQ Al Baiti Dusun Tikung. Wawancara pada hari Selasa, 28 Januari 2014. 16.00 WIB
[7]Perempatan jalan yang berada di dusun Tikung. (jadi tempat tongkrongan remaja nakal)
[8] Guru TPQ Gurdo. Wawancara pada hari Rabu, 29 Januari 2014.16.00 WIB
[9] Ketua Gapoktan Banjar. Wawancara pada hari Kamis, 30 Januari.17.00 WIB
[11] Nandang Subarnas, Terampil Berkreasi ( Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007) Hal. 105
[12] Manfaat jagung Bagi Kesehatan,
http://www.jurirakyat.com/2013/09/13-manfaat-jagung-bagi-kesehatan.html

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

JANGAN-KLIK