1-IRPAN-ILMI

Klik Info Ini...!

Full width home advertisement

irpan-ilmii

My Journey

Rise Your Hand

Post Page Advertisement [Top]

irpan-ilmii
Pengantar Teori Sastra Arab

 
Dalam buku Pengantar Teori Sastra Arab karangan Dr. Ahmad Muzakki, M. A. Dalam sastra Arab, dilihat dari segi obyeknya sastra dibagi menjadi dua bagian:
  • A.      Sastra kreatif
  • B.      Sastra deskriptif
A.Sastra Kreatif
 
Sastra kreatif merupakan karya sastra yang lahirkan karena proses peniruan dan menggambarkan alam semesta; muncul dari jiwa penulis karya sastra seperti adanya perasaan serta keinginan dan dari alam yang ada di luar jiwa penulis seperti pegunungan, laun, padang pasir. Kemudian penulis mentransformasikan itu semua kedalam tulisan atau lisan sesuai dengan kehendak penulis.
 
Berdasarkan pemerolehannya, sastrawan Arab membagi sastra kreatif menjadi dua bagian:
  • 1.      Puisi/ Syair
  • 2.      Prosa
1.      Syair itu terdiri dari empat hal, yaitu: wazan, ma’na, dan qafiah. inilah batasan syair, karena ada sebuah kalam (ungkapan) yang berirama dan berqafiah tetapi tidak dapat dikategorikan sebagai syair, karena tidak dibuat dan dimaksudkan sebagai syair, seperti al- Quran dan hadis Nabi saw (Ahmad al-Syayib, 1964: 295)
 
Thaha Husein dan Ahmad ahmad al-Syayib yang tergolong kritikus sastra mengkategorikan syair menjadi tigak bagian:
 
a.      Syair cerita. Jenis novel yang bersifat objektif. Ia berupa kasidah panjang yang menceritakan peristiwa-peristiwa sejarah, kemudia disusun dalam bentuk cerita kepahlawanan untuk dinyanyikan.
 
b.      Syair lirik. Syair yang secara langsung mengungkapkan perasaan; sedih maupun harapan. Syair ini bersifat subyektif, menggambarkan kepribadian seseorang . tujuan dari syair ini: memuji, mengejek, meratap merayu, dsb.
 
c.       Syair drama. Syair yang dibuat untuk disaksikan diatas panggung, dan bersifat obyektif. Hal ini karena terbatas oleh tempat dan waktu, maka jumlah baitnya tidak sepanjang syair-syair lainnya. Syair ini merupakan penggabungan dari syair cerita dan syair lirik, tentu karena memerlukan peran aktor untuk mengungkapkan kepribadian yang berbeda-beda. Ditinjau dari segi materi yang disampeikan dari segi karya sastra dibagi dua menurut Khafaji : 1) Sastra Subyektif. Adalah karya sastra dimana seseorang sastrawan mengungkapkan pikiran, pikiran, dan imajinasinya sendiri, seperti syair lirik. 2) Obeyektif. Adalah karya sastra dimana seorang sastrawan mengungkapkan perasaan, keinginan, dan pikiran orang lain, misalnya syair drama, dan syair cerita.
 
Sedangkan pada masa modern, syair Arab di tinjau dari kelahirannya terbagi:
a)      Syair multazam. Syair yang terikat dengan aturan wazan dan qafiyah
 
b)      Syair mursal. Yaitu syair yang terikat dengan satuan irama, tetapi tidak terikat oleh aturan wazan dan qafiyah.
 
c)      Syair hurr. Yaitu syair yang sama sekali tidak terikat oleh aturan wazan, qafiyah maupun irama. Penyair hanya mengungkapkan perasaan dan imajinasinya, sehingga iramanya bersifat subyektif.
  1. .      Prosa
Prosa adalah kata-kata yang tidak terikat dengan wazan/ pola irama, maupun dengan sajak.
 
Dalam karya prosa. Seringkalo kita menemukan dua bagian:
i.            Fiksi. Sesuatu yang dibentuk, sesuatu yang dibuat, sesuatu yang diciptakan, dan sesuatu yang diimajinasikan. Karya dalam jenis ini misalnya; nvel, roman, dan dongeng.
 
ii.            Realis. Sesuatu yang benar adanya dan terjadi dalam dunia nyata, sehingga kebenarannyapun dapat dibuktikan dengan empiris.
 
Macam-macam dari prosa sendiri menurut Syauqi Dhafi secara umum ada dua:
  •         I.            Prosa biasa. Prosa ini sering digunakan dalam bahasa komunikasi, ia tidak memiliki nilai sastra kecuali hikah dikalangan masyarakat.
  •       .            Prosa karya sastrawan. Memiliki bahasa seni dan mengandung unsur balaghah.
 
Dari segi karakteristiknya prosa dapat dibagi mejadi dua bagian:
  •             Prosa ilmiah. Ditinjau dari segi pengungkapan lebih realis dan rasional. Seperti: Matematika, pengetahuan alam, kimia, artikel, retorika dsb.
  •             Prosa seni. Bertujuan untuk membangkitkan rasa dan emosi para pembacanya.seperti: narasi, novel, biografi, essay, kritik, dsb.
 
 
B. Sastra Deskriptif
 
Adalah bahasa seorang sastrawan ketika ia memperlihatkan pendapatnya , baik dalam bentuk penjelasan atau kritikan terhadap karya sastra kreatif.
 
Para pengkaji sastra membagi sastra deskriftif kepada dua bagian:
1.      Kritik sastra. Usaha memelajari, menafsirkan, menganalisis, dan membandingkan sesuatu dengan lainnya, baik yang dianggap setara maupun tidak, kemudian menetapkan penilaiannya terhadap hal-hal yang konkrit dan abstrak, baik yang terkait dengan ilmu pengetahuan, bidang-bidang seni, maupun yang terkait dengan pengetahuan.
 
2.      Sejarah sastra. Berfungsi untuk mengklasifikasikan, dokumentasi, gaya, gejala yang ada, pengaruh yang ada, pengaruh yang melatar belakangi, dsb.
 
 
Irpan Ilmi

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

JANGAN-KLIK