1-IRPAN-ILMI

Klik Info Ini...!

Full width home advertisement

irpan-ilmii

My Journey

Rise Your Hand

Post Page Advertisement [Top]

irpan-ilmii

BAB I

 

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

 

Ilmu pendidikan islam adalah pendidikan yang sangat ideal. Perkemabangan Islam tumbuh dan berkembang sejalan dengan adanya dakwah. Pendidikan islam terus mengalami perubahan baik dari segi kurikulum maupun dari segi lembaga pendidikan islam. ilmu tidak akan bertambah maju tanpa adanya penelitian dan pembaharuan.upaya penelitian sebenarnya sudah dilakuakan para ulama masa lalu, termasuk masalah pendidikan. Pendidikan islam yang selama ini ada lebih tampak sebagai sebuah praktek pendidikan, dan bukan sebagai ilmu dalam arti ilmu yang memiliki struktur bahasan dan metodologi penelitiannya tersendiri. Hal ini berbeda dengan ilmu pendidikan pada umumnya yang pertumbuhan dan perkembangannya jauh lebih pesat dibandingkan dengan ilmu pendidikan islam. Berbagai aspek yang berkaitan dengan ilmu pendidikan pada umumnya, mulai dari masalah filsafat pendidikan, kurikulum, metodologi pembelajaran, teknologi pendidikan, hingga lingkungan pendidikan.

 

Sejak di masa klasik hingga sekarang belum banyak pakar dan ulama islam yang meneliti masalah pendidikan islam. Pemikiran-pemikiran kependidikan yang diajukan para tokoh klasik tidak menutup kemungkinan masih ada yang cocok dan perlu dilaksanakan. Di tengah-tengah situasi dimana umat islam saat ini sedang mencari model pendidikan unggul dan terpadu sebagai upaya menajwab kebutuhan masyarakat. Dalam makalah ini kami paparkan pemikiran tokoh muslim tentang pendidikan islam. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan (terutama Islam) dengan berbagai coraknya, berorientasi memberikan bekal kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, semestinya pendidikan Islam selalu diperbaharui konsepnya dalam

 

 

1


 

 

 

 

rangka merespon perkembangan zaman yang selalu dinamis, agar peserta didik dalam pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada kebahagiaan hidup setelah mati, tetapi kebahagiaan hidup di dunia juga bisa diraih.

Menyikapi persoalan di atas telah banyak melahirkan sejumlah tokoh di berbagai pelosok dunia islam seperti yang mewakili wilayah Timur Tengah serta Asia Tenggara. Misalnya: Ibnu Sina, dalam makalah ini kami paparkan pemikiran tokoh muslim tentang pendidikan islam dalam priode klasik menurut ibnu sina.

 

 

B. Rumusan Masalah

 

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditemukan beberapa rumusan masalah, diantaranya:

 

a.      Apa pengertian pendidikan menurut Ibnu Sina?

 

 

b.      Apa saja tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina?

 

 

c.       Bagaiman kurikulum pendidikan menurut Ibnu Sina?

 

 

C. Tujuan Penulisan

 

 

Sejalan dengan rumusan masalah yang berasal dari latar belakang di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa makalah ini bertujuan untuk:

 

a.      Dapat mengetahui pengertian pendidikan menurut Ibnu Sina

 

 

b.      Dapat mengetahui tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina

 

 

c.       Dapat mengetahui kurikulum pendidikan menurut Ibnu Sina.

 

 

 

 

 

2


 

 

 

 

BAB II

 

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Pendidikan

 

 

Menurut Ibnu Sina pendidikan adalah sesuatu yang esensial bagi manusia. Dengan pendidikan manusia bisa menghadapi alam semesta demi mempertahankan hidupnya. Karena pentingnya sebuah pendidikan, Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi doktrinnya. Semua dapat dilakukan asalkan manusia memiliki pengetahuan, mengerti tata caranya dan dapat mempraktikkannya. Jika manusia belum mengetahui, maka ia tidak dapat melakukan sesuatu di alam semesta ini. Berbicara tentang pendidikan, cakupan yang di bahas tidak jauh dari komponen pendidikan. Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan ada enam poin, yaitu: tujuan pendidikan, metode pendidikan peserta didik, pendidik, materi, alat dan fasilitas, serta lingkungan pendidikan. Dapat dikatakan bahwa ke-enam komponen ini sangat urgen sehingga dapat menciptakan proses belajar. Pada masa Ibnu Sina komponen pendidikan belum administratif seperti saat ini, namun uraian pemikiran pendidikan Ibnu Sina lebih Komprehensif dibandingkan dengan era pendidikan sebelumnya. Pemikiran pendidikan yang dipaparkan oleh Ibnu Sina pada masanya, masih memiliki relevansi atau bisa dikaitkan dengan problematika pendidikan saat ini.

 

B. Tujuan Pendidikan

 

 

Ibnu Sina menerangkan tujuan pendidikan memiliki tiga fungsi yang kesemuanya bersifat normatif. Pertama, tujuan itu menentukan haluan bagi proses pendidikan. Kedua, tujuan itu bukan

 

 

 

3


 

 

 

 

hanya menentukan haluan yang dituju tetapi juga sekaligus memberikan rangsangan. Ketiga, tujuan itu adalah nilai, dan jika dipandang bernilai, dan jika diinginkan, tentulah akan mendorong pelajar mengeluarkan tenaga yang diperlukan untuk mencapainya. tujuan itu mempunyai fungsi untuk menjadi kriteria dalam melalui proses pendidikan.

 

Berangkat dari pandangan tersebut, Ibnu Sina mengemukakan bahwa tujuan pendidikan adalah pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang kearah perkembangannya yang sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan atau keahlian yang dipilihnya sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan dan potensi yang dimilikinya.

 

 

 

Khusus mengenai tujuan pendidikan untuk membentuk manusia yang berkepribadian akhlak mulia, Ibnu Sina juga mengemukakan bahwa ukuran akhlak mulia tersebut dijabarkan secara luas yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Aspek-aspek kehidupan yang menjadi syarat bagi terwujudnya suatu sosok pribadi berakhlak mulia meliputi aspek pribadi, sosial dan spiritual. Ketiganya harus berfungsi secara integral dan komprehensif. Pembentukan akhlak mulia ini juga bertujuan untuk mencapai kebahagiaan (sa’adah). Kebahagiaan menurut Ibnu Sina dapat diperoleh manusia secara bertahap. Dari tujuan pendidikan yang berkenaan dengan budi pekerti, kesenian, dan perlunya keterampilan sesuai dengan bakat dan minat tentu erat kaitannya dengan

 

 

 

 

4


 

 

 

 

perkembangan jiwa seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan pendidikan yang bersifat spiritual mendapat penekanan yang lebih.

 

C. Kurikulum Penddikan

 

 

Kurikulum dalam proses pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam mencapai tujuan pendidikan, karena tanpa adanya kurikulum (materi) sangat mustahil tujuan pendidikan yang telah dirancang dapat tercapai dengan sempurna. Secara sederhana istilah kurikulum digunakan untuk menunjukan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah. Pengertian ini sejalan dengan pendapat Crow and Crow yang mengatakan bahwa kurikulum adalah rancangan pelajaran yang isinya sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sitematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.34 Meskipun Ibnu Sina tidak secara langsung mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran harus adanya semacam kurikulum (materi), namun bila dilihat dari filosofis pemikirannya, nampaknya ia tidak terlepas melihat manusia itu dari tinjauan psikologis. Konsep Ibnu Sina tentang kurikulum didasarkan pada tingkat perkembangan usia peserta didik yaitu usia 3 sampai 5 tahun dan 6 sampai 14 tahun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 


 

BAB III

 

SIMPULAN DAN SARAN

 

A.     Simpulan

 

 

·       Pendidikan adalah sesuatu yang esensial bagi manusia. Dengan pendidikan manusia bisa menghadapi alam semesta demi mempertahankan hidupnya. Karena pentingnya sebuah pendidikan, Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting dan tinggi doktrinnya.

 

·       Ibnu Sina menerangkan tujuan pendidikan memiliki tiga fungsi yang kesemuanya bersifat normatif. Pertama, tujuan itu menentukan haluan bagi proses pendidikan. Kedua, tujuan itu bukan hanya menentukan haluan yang dituju tetapi juga sekaligus memberikan rangsangan. Ketiga, tujuan itu adalah nilai.

 

B.     Saran

 

 

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita

 

untuk mengetahui tentang budaya organisasi terutama budaya pada organisasi

 

pendidikan. Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak

 

terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari

 

teman-teman semua, supaya lebih baik untuk kedepannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6


 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

A’yuni, S. Q. (2020). Analisis Pemikiran Pendidikan Menurut Ibnu Sina dan Kontribusinya Bagi Pendidikan Islam di Era Modern. Journal of Islamic Education Research, 1(3).

 

Ansari, A., & Qomarudin, A. (2021). Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sina Dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Islamika, 3(2), 134-148.

 

Darwis, M. (2013). Konsep Pendidikan Islam Dalam Perspektif Ibnu Sina. JURNAL ILMIAH DIDAKTIKA: Media Ilmiah Pendidikan dan Pengajaran, 13(2).

 

Rasyid, I. (2019). Konsep Pendidikan Ibnu Sina tentang Tujuan Pendidikan, Kurikulum, Metode Pembelajaran, dan Guru. Ekspose: Jurnal Penelitian Hukum dan Pendidikan, 18(1), 779-790.

 

Rohman, M. (2013). Konsep Pendidikan Islam Menurut Ibn Sina dan Relevansinya Dengan Pendidikan Modern. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 8(2), 279-300.

 

Zaini, N. (2019). Kurikulum Pendidikan Menurut Ibnu Sina Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Cendekia, 11(2), 111-124.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

JANGAN-KLIK