Pemasaran (marketing) adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui penawaran produk atau jasa. Kegiatan pemasaran mencakup segala
hal yang dilakukan untuk mempromosikan produk atau jasa tersebut, dari
perencanaan, pengembangan produk, penentuan harga, penempatan produk di
pasaran, hingga promosi dan penjualan.
Di sisi lain, pemasaran Pemasaran
adalah suatu hubungan manusia dalam menentukan hubungan dan mengatur segala
sesuatu untuk mendapatkan kebutuhkan dan keinginandengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai[1].
Pemasaran juga melibatkan
analisis pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, serta
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik perhatian konsumen
dan memperluas pangsa pasar. Kegiatan pemasaran dilakukan oleh perusahaan,
organisasi, atau individu untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan
penjualan, memperkuat citra merek, atau memperluas jangkauan pasar.
Konsep pemasaran adalah sebuah pendekatan atau filosofi dalam
menjalankan kegiatan pemasaran yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan
konsumen. Berikut adalah beberapa konsep pemasaran menurut ahli:
1. Konsep
Pemasaran Menurut Theodore Levitt. Menurut Theodore Levitt, konsep pemasaran
adalah fokus pada kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk menciptakan nilai dan
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Konsep
pemasaran adalah orientasi bisnis yang berfokus pada kebutuhan dan keinginan
konsumen sebagai faktor utama dalam pengembangan produk dan strategi pemasaran.
Levitt mengatakan bahwa bisnis harus berorientasi pada pasar dan bukan pada
produknya, dan harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan baik.
Levitt
juga menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam pengembangan produk dan strategi
pemasaran. Menurutnya, perusahaan harus berusaha mengembangkan produk baru dan
lebih baik yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang terus
berkembang.
Konsep
pemasaran menurut Levitt juga menekankan pentingnya melihat pasar secara holistik,
bukan hanya sebagai segmen atau kelompok konsumen yang terpisah. Dia mengatakan
bahwa perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial, budaya,
dan lingkungan dalam pengembangan strategi pemasaran.
Levitt
juga menekankan pentingnya membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan
sebagai cara untuk memperoleh keuntungan dan menciptakan nilai jangka panjang
bagi perusahaan. Dia mengatakan bahwa perusahaan harus mengambil pendekatan
jangka panjang dalam membangun hubungan dengan pelanggan, dan tidak hanya fokus
pada transaksi jangka pendek.
Perusahaan harus berorientasi pada konsumen dan memahami kebutuhan dan keinginan mereka untuk mengembangkan produk dan strategi pemasaran yang efektif. Inovasi, pemikiran holistik tentang pasar, dan fokus jangka panjang pada hubungan pelanggan juga merupakan elemen penting dalam konsep pemasaran menurut Levitt.
2. Konsep
Pemasaran Menurut Michael Porter
Menurut
Michael Porter, konsep pemasaran adalah cara perusahaan mencapai keunggulan
kompetitif dengan memahami pasar dan menciptakan nilai yang unik bagi
pelanggan.
Michael
Porter lebih dikenal sebagai seorang ahli dalam bidang strategi bisnis dan
persaingan. Namun, dalam konsep pemasaran, Porter juga memberikan pandangannya
tentang bagaimana perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dalam
pasar.
Menurut
Porter, konsep pemasaran yang sukses harus melibatkan strategi yang menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Dalam pandangan Porter, keunggulan
kompetitif dapat dicapai dengan memilih salah satu dari tiga strategi umum,
yaitu diferensiasi, fokus, atau biaya rendah.
Strategi
diferensiasi adalah membedakan produk atau jasa dari pesaing dengan menawarkan
nilai tambah yang unik atau ciri khas. Strategi fokus adalah memfokuskan pada
segmen pasar tertentu atau niche market yang memungkinkan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Sedangkan, strategi biaya rendah
adalah mengurangi biaya produksi dan operasional agar perusahaan dapat
menawarkan produk atau jasa dengan harga yang lebih murah dari pesaing.
Konsep
pemasaran menurut Porter juga melibatkan analisis industri dan persaingan. Dia
mengatakan bahwa perusahaan harus memahami karakteristik industri dan
pesaingnya, serta membangun strategi pemasaran yang efektif untuk mengatasi
tantangan persaingan dan memenangkan pasar.
3. Konsep
Pemasaran Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller. Menurut Philip Kotler dan
Kevin Keller, konsep pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai dengan orang lain.
Konsep
pemasaran menurut Kotler dan Keller berfokus pada empat elemen kunci, yaitu
kebutuhan, keinginan, permintaan, dan nilai.
a.
Kebutuhan: adalah
kebutuhan dasar manusia seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
b.
Keinginan: adalah
keinginan manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan cara tertentu,
misalnya keinginan untuk makan makanan tertentu atau membeli produk tertentu.
c.
Permintaan: adalah
keinginan manusia untuk membeli produk atau jasa tertentu dengan kemampuan
finansial yang cukup.
d.
Nilai: adalah manfaat yang
diterima konsumen dari sebuah produk atau jasa dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperolehnya.
Konsep
pemasaran menurut Kotler dan Keller juga menggarisbawahi pentingnya segmen
pasar dan penargetan, diferensiasi, dan posisi merek (brand positioning) dalam
mengembangkan strategi pemasaran. Segmen pasar adalah kelompok konsumen dengan
kebutuhan dan keinginan yang sama, sedangkan penargetan adalah proses memilih
segmen pasar yang akan dituju. Diferensiasi adalah strategi untuk membedakan
produk atau jasa dari pesaing, sedangkan posisi merek adalah citra atau posisi
produk atau jasa di dalam benak konsumen.
Human needs (kebutuhan manusia)
dan human wants (keinginan manusia) menjadi dasar pemikiran pemasaran[2].
Definisi pemasaran tersebut bersandar pada konsep inti, yaitu: kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demans); produk (barang, jasa, dan
gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran, dan transaksi; hubungan dan jaringan;
pasar; pemasar dan prospek[3].
[1] Philip
Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol,
terj. Hendra Teguh & Roni A. Rusli (Jakarta: PT Prenhallindo, 2003), hlm.
8.
[2]
Ibid Hlm. 8-9
[3] Ibid. hlm. 8
No comments:
Post a Comment