Irpan Ilmi & Rifka Diana S |
Segala puji milik Allah, tuhan semesta alam. Shalawat berangkaikan salam selalu tercurah pada nabi Muhammmad SAW.
Melirik kebelakang, menilik prosesi kajian sastra dan
perkembangannya, maka tak akan lepas dari masa pra sejarah islam. Dalam
kajian ini, saya merefresh memory saya dalam kajian peradaban bangsa
arab dan peradaban islam dalam prosesi awalmula munculnya karya sastra.
Dalam buku, ” Adabul ‘Arabi Dan Tarikh Pada Masa Jahiliyah”. kita
akan melihat bagaimana dan seperti apa prosesi itu terjadi.Sastra sama dengan Adab yaitu:
التعبير الجميل عن معنى الحياة, والتصوير البارع
للأخيلة الدقيقة والمعانى الرقيقة، والمثقف للسان، والمرهف للجلس، والمهذب
للنفس، والمصور للحياة الإنسانية، والمعبر عما في النفس من خلجات وعواطف
وأكفار.
Ungkapan yang indah tentang hidup. Lukisan yang estetis dengan
serapan imajinatif yang dalam serta ma’na yang halus dan.kepiawaian
lisan, yang tajam pemahamannya, dan mencerdaskan jiwa, serta
menggambarkan kehidupan manusia, serta ungkapan baik itu dari dalam jiwa
yang berupa isyarat dan emosi-emosi fikiran.
Maka dari itu, bisa kita jabarkan bahwa sanya sastra itu merupakan
gambaran kehidupan yang di tulis oleh seseorang ( katib ) seorang
penyair dalam suatu kejadian dengan bentuk kalimat, baik itu berupa
motivasi, pujian untuk diri sendiri, pujian untuk orang lain. gambaran
tentang masyarakat yang ia juimpai, keindahan-keindahan alam,
problematika kehidupan. Hingga pada akhirnya karya-karya itu menjadi
sebuah Novel, qosidah, puisi, lagu, drama dsb.
Merupakan faidah dari sastra itu sendiri adalah menghaluskan
fikiran mencerdaskan jiwa, menghidupkan peradaban, menajamkan,
menghaluskan perasaan hati, memaparkan merantingkan penjelasan,
menyentuh perasann dengan ungkapan-ungkapan yang mepunyai ma’na yang
artikulatif dan kohesif.
Fokus pada prosesi munculnya sastra arab dalam bentuk si’ir, tak
ada yang tahu secara pasti kapan pertama kali munculnnya si’ir arab.
seperti munculnya awal mulanya tegangan listrik pada tubuh manusia.
jadi, jika ditarik kesimpulan, setiap Fan dan Ilmu di mulai dari usaha
yang cacat dan bergerak mencari kesempurnaan dari zaman-kezaman.
pernyataan ini didukung dengan ketidak mungkinannya akal mencapai pada
gambaran yang sempurna yang telah dikemukakan para peneliti akan hal
itu.
Tapi, sebagian peneliti ada yang mengatakan, si’ir itu berawal dari
seorang yang bernama Mudhor Bin Nazar. Ketika ia terjatuh dari unta dan
tangannya patah, seraya Mudhor Bin Nazar berkata, “وايداه… ويداه “
aduh tanganku… aduh tanganku…. dengan suara yang merdu. Si unta kaget,
mendengar suara tuannya yang merintih kesakitan. maka, dengan serentak
si unta itu lari dengan kencang membawa tuannya itu. Nah,
mendengan kejadian ini, banyak dari kalangan bangsa arab yang meniru
perkataan si Muhor itu, yaitu dengan mengganti lafadz Wa “و ” dengan Ha
“ه ” menjadi “هيدا… هيدا” ….
No comments:
Post a Comment