Doc. Irpan Ilmi |
Dalam
bagian ini, penulis akan membahas tentang sejarah sastra berdasarkan
zaman ( waktunya ). Maksud dari pembahasan ini adalah pengelompokan
zaman pada perkembangan sastra yang memiliki hubungan erat terhadap
aturan masyarakat, pergerakan politik dan agama. Tentunya terhadap letak
perbandingan sastra antara prosesesi lahirnya sastra dan
perkembangannya setiap .
Pastinya akan nampak jelas letak perbandingan itu. Hal ini dipengaruhi karena berkembangnya ilmu pengetahuan dari periode ke periode,
dan tentunya akan ada aturan khusus yang menetapkan aturan-aturan
pembuatan sastra. Dan akan terus berkembang sepanjang masih bergulirnya
kehidupan manusia.
Maka dari itu, pembagian sejarah sastra dibagi menjadi dua bagian:
1. Sebelum islam
2. Dan setelah islam
Namun demikian, pembagina sejarah sastra dapat kita kembangkan menjadi
lima , berdasarkan perjalanan kehidupan orang arab itu sendiri dan
pergerakan politik islam dalam kehidupan masyarakat.
1. Masa jahiliyah. Berawal
dari kemerdekaan Adnan dari yaman, nampak jelas kemenangan pada hari
khujaz dibawah pimpinan Kalib ibnu robia’ah at taghliby pada ke 5
masehi, maka sejak itulah dimulainya masa jahiliyah yang ke 2 sebelum
islam, berkisar dua an. Adapun masa jahiliyah yang pertama, disini,
sejarah belum bisa menentukan awal mulanya secara benar.
Berakhirnya
masa jahiliyah yang kedua setelah nampaknya islam pada tahun 622 M.
Masa jahiliyah yang kedua ini berhubungan dengan masa jahiliyah yang
pertama, baik dari segi bahasanya, sastranya, hingga prosesi lahirnya
sastra itu sendiri.
2. Pada
masa kejayaan islam dan daulam Al- Amwiyah: lahir bersamaan dengan
islam dan berakhir dengan berdirinya daulah Abasiah tahun 132 H.
3. Masa Abasiah: dimulai sejak berdirnya daulah hingga runtuhnya negara baghdad oleh kekuasaan Al taar tahun 656 H.
4. Masa turki: berawal sejak runtuhnya Baghdad dan berakhir pada Modern renaisans ( kebangkitan modern ) tahun 1220 H.
5. Modern
renaisans ( kebangkitan modern ): dimulai pada saat gencarnya
pergerakan pembebasan di timur dan jajiroh arabiyah, dan berkepanjangan
hingga sekarang.
Maksud
dari pembagian sejarah-sejarah ini adalah untuk menjabarkan pembagian
dari setiap bagian secara sempurna antara perubahan sastra dan
pengkhususan sastra dan keistimewaanya. Akan tetapi, pembagian tersebut
menggunakan metode pendekatan terhadap pengelompokan bahasa yang
berpengaruh pada politik dan masyarakat pada permulaan dan berakhirnya
sejarah itu.
Sebagian
banyak dari – diatas, sangatlah berkaitan satu dengan yang lainnya.
Tentunya ada pasang surut gelombang sastra antara zaman pra islam dan
islam hingga lahirnya wajah baru dari sastra. Dan ini tidak lepas dari
perkembangan dan pergerakan, lemah dan kuatnya kegagalan dan
keberhasilan sastra dalam perpolitikan, kehidupan masyarakat. Hingga
pada pada ke 4 H, pada periode Al- Muluk wal Umara, Ahli sastra dan
Si’ir dijadikan sebagai penggerak dan penentu kuantitas.
Di terjemahkan dari kitab:
——-الادب العرابي وتاريخيه في العصر الجاهلى لمحمد سرحان ومحمد الجنيدي جمعة——–
No comments:
Post a Comment